Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pendiri WikiLeaks Julian Assange Bebas dari Penjara di Inggris
25 Juni 2024 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, dibebaskan dari penjara superketat di Inggris pada Senin (24/6). Menurut keterangan WikiLeaks, Assange diizinkan meninggalkan negara itu.
ADVERTISEMENT
Pembebasan itu terwujud setelah Assange mencapai kesepakatan dengan otoritas hukum di Amerika Serikat (AS) terkait pembelaan dirinya.
"Julian Assange bebas," tulis WikiLeaks di X, seperti dikutip dari AFP.
Assange ditahan di Inggris selama lima tahun. Penahanan selama itu disebabkan Assange menolak ekstradisi dirinya ke AS atas dakwaan pembocoran rahasia militer.
Inggris menahan Assange usai dia bersembunyi ke Kedubes Ekuador di London.
Menurut dokumen pengadilan, Assange bebas usai mengaku bersalah atas dakwaan kepemilikan dan penyebaran informasi pertahanan nasional AS.
Setelah bebas dari Inggris, Assange dijadwalkan tiba di Mariana Utara di Pasifik. Wilayah milik AS di Pasifik itu akan mengadili Assange.
Oleh pengadilan Mariana Utara, Assange kemungkinan besar akan divonis 62 bulan penjara. Karena sudah menjalani penahanan di Inggris selama lima tahun dua bulan, Assange akan langsung bebas dan kembali ke Australia dari Mariana Utara.
ADVERTISEMENT
Awal Mula Kasus Assange
Kasus Assange bermula pada 2010 saat dia memimpin situs WikiLeaks. Ketika itu Assange, yang berasal dari Australia, menyebarkan ratusan dokumen rahasia AS ke dunia maya — termasuk isi pembicaraan diplomat AS dengan pejabat Indonesia.
Aksi Assange membuat dirinya menjadi buronan AS.
Di sisi lain, Assange menuai dukungan sebagai tokoh kebebasan berpendapat.
Pihak berwenang AS menegaskan, Assange dicari untuk diadili atas tindakan membocorkan rahasia negara tentang perang di Irak dan Afghanistan. Dengan kebebasan ini maka 14 tahun pencarian Assange oleh AS sudah berakhir.
Kebebasan Assange disambut haru keluarganya. Sang ibu, Christine, mengatakan cobaan berat sudah berakhir.
"Saya bersyukur bahwa cobaan berat dialami putra saya akan segera berakhir," kata Christine.
ADVERTISEMENT
"Kata-kata tak bisa mengungkapkan rasa terima kasih kami yang begitu besar," kata istri Assange, Stella, yang bertemu dengannya ketika bersembunyi di Kedubes Ekuador di London.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini