Pendukung Trump Akan Demo, Polisi AS Antisipasi Tragedi Januari Tak Terulang

9 September 2021 7:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul di depan Gedung Capitol AS di Washington. Foto: REUTERS / Leah Millis
zoom-in-whitePerbesar
Pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul di depan Gedung Capitol AS di Washington. Foto: REUTERS / Leah Millis
ADVERTISEMENT
Pendukung setia Donald Trump diduga akan kembali berdemo di Capitol pada 18 September 2021. Polisi Capitol Amerika Serikat (AS) tengah meningkatkan keamanan untuk mengantisipasi potensi kekerasan pada demo tersebut, agar tragedi akibat demo pendukung Trump di Januari lalu tak terulang.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki rencana keamanan kuat untuk 18 September. Semua staf yang tersedia akan bekerja," kata pernyataan Kepolisian Capitol AS, dikutip dari Reuters.
Demonstrasi yang disebut ‘Keadilan untuk J6’ ini direncanakan berlangsung di sekitar Capitol. Demo tersebut adalah gerakan protes pendukung Trump atas perlakuan terhadap lebih dari 600 orang yang ditangkap karena berpartisipasi dalam pengepungan gedung pada 6 Januari 2021.
Demonstrasi ini diselenggarakan oleh Look Ahead America, sebuah organisasi nirlaba yang dipimpin oleh Matt Braynard, yang bekerja pada kampanye kepresidenan Trump.
Pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul saat aksi protes di depan Gedung Capitol AS di Washington, AS, Rabu 6 Januari 2021. Foto: Stephanie Keith/REUTERS
Mengutip memo internal polisi Capitol yang dilaporkan Rabu (8/9) oleh CNN, aparat penegak hukum tengah bersiap mengantisipasi bentrokan dan kerusuhan selama demonstrasi. Apalagi menurut media sosial dan laman diskusi, ada potensi kekerasan yang dilakukan pendukung Trump pada Januari lalu akan kembali terulang.
ADVERTISEMENT
Namun, laporan tersebut belum dikomentari oleh polisi Capitol.
Sementara itu, seorang sumber mengatakan Kepala Departemen Tom Manger Polisi Capitol akan memberikan pengarahan keamanan kepada anggota parlemen tinggi terkait demo ini pada Senin (13/9) mendatang.
Ia menambahkan, Ketua DPR AS Nancy Pelosi telah mengundang Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer, Pemimpin Minoritas Republik Mitch McConnell, dan pemimpin DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy ke briefing tersebut.
Serangan 6 Januari adalah kekerasan terburuk di Capitol sejak invasi Inggris selama Perang 1812. Saat itu, massa pendukung Presiden Trump menyerbu Capitol ketika kongres mengadakan pertemuan untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Presiden AS Joe Biden.
Empat orang tewas pada hari demo berlangsung, satu ditembak mati oleh polisi dan tiga lainnya karena sebab alamiah. Adapun seorang polisi Capitol yang diserang oleh pengunjuk rasa meninggal pada hari berikutnya, sementara empat petugas polisi yang ambil bagian dalam dalam demo kemudian bunuh diri.
ADVERTISEMENT