Pendukung Trump Bentrok dengan Aktivis Black Lives Matter di Oregon

8 September 2020 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas polisi membubarkan perkelahian antara pendukung Presiden AS Donald Trump dan pengunjuk rasa Black Lives Matter di luar gedung Oregon State Capitol di Salem, Oregon, Portland, Amerika Serikat. Foto: Carlos Barria/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petugas polisi membubarkan perkelahian antara pendukung Presiden AS Donald Trump dan pengunjuk rasa Black Lives Matter di luar gedung Oregon State Capitol di Salem, Oregon, Portland, Amerika Serikat. Foto: Carlos Barria/Reuters
ADVERTISEMENT
Massa pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump bentrok dengan aktivis Black Lives Matter di Salem, Negara Bagian Oregon, pada Senin (7/9).
ADVERTISEMENT
Kejadian bermula saat lebih dari 100 orang pendukung Trump dari kelompok kanan Proud Boys berkumpul di Balai Kota Salem.
Massa membawa bendera AS dan Trump. Beberapa di antaranya bahkan terlihat bawa senjata, demikian dikutip dari Reuters.
Petugas polisi membubarkan perkelahian antara pendukung Presiden AS Donald Trump dan pengunjuk rasa Black Lives Matter di luar gedung Oregon State Capitol di Salem, Oregon, Portland, Amerika Serikat. Foto: Carlos Barria/Reuters
Saat sedang berkumpul, kelompok pendukung Trump bertemu puluhan orang aktivis Black Lives Matter.
Pertemuan itu berujung saling semprot cairan merica. Satu orang pendukung Trump bahkan memukul aktivis Black Lives Matter dengan tongkat baseball, sedangkan seorang lainnya menyemprotkan cairan pemadam api.
Petugas polisi membubarkan perkelahian antara pendukung Presiden AS Donald Trump dan pengunjuk rasa Black Lives Matter di luar gedung Oregon State Capitol di Salem, Oregon, Portland, Amerika Serikat. Foto: Carlos Barria/Reuters
Ketika bentrokan berlangsung, belasan polisi datang. Mereka mencoba menangani bentrok.
Polisi kemudian menahan dua orang pendukung Trump yang memukul aktivis.
Senin (7/9) menandai 102 hari protes di Portland, kota terbesar di Oregon, dan beberapa wilayah lainnya di negara bagian itu. Demo kerap berujung rusuh.
ADVERTISEMENT
Unjuk rasa di Oregon dipicu kematian George Floyd. Pria kulit hitam itu nyawanya melayang di tangan polisi kulit putih pada Mei lalu.
Lantaran demo di Portland dan wilayah lain di Oregon belum kunjung usai, Trump kerap menyinggung hal ini dalam setiap kampanyenya. Trump menyebut demo di Oregon adalah bukti bahwa wilayah dipimpin politikus Demokrat sudah berubah menjadi area yurisdiksi anarkis.
Komentar Trump direspons keras Capres Partai Demokrat Joe Biden. Dia mengatakan, ucapan Trump sebuah retorika menyulut kekerasan.