Penembakan Pria Kulit Hitam Picu Demo Besar di Minneapolis, Amerika Serikat

13 April 2021 12:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstran berkumpul di luar Departemen Kepolisian Brooklyn Center sehari setelah Daunte Wright ditembak. Foto: Nick Pfosi/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran berkumpul di luar Departemen Kepolisian Brooklyn Center sehari setelah Daunte Wright ditembak. Foto: Nick Pfosi/Reuters
ADVERTISEMENT
Kondisi kota Minneapolis di Amerika Serikat memanas setelah pria kulit hitam Daunte Wright terbunuh di tangan polisi.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (13/4/2021) malam, protes pecah di Minneapolis. Padahal, mulai Senin ini Pemerintah Negara Bagian Minnesota memberlakukan jam malam demi meredam demo yang berpotensi rusuh tersebut.
Protes hari ini dilakukan di kantor polisi pusat Brooklyn Center. Pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel hinaan terhadap polisi dan slogan menentang aksi kekerasan.
Suasana saat demonstran melakukan aksi terhadap penembakan polisi kepada pria kulit hitam Daunte Wright di Minnesota, di Washington, AS. Foto: Evelyn Hockstein/Reuters
Untuk membubarkan pengunjuk rasa polisi menembakkan gas air mata.
Sehari sebelumnya, demonstrasi di Minneapolis pecah rusuh. Beberapa pusat perbelanjaan dijarah. Penjarahan adalah alasan utama pemerintah memberlakukan jam malam dari pukul 19.00 sampai 06.00 pagi.
Suasana saat demonstran melakukan aksi terhadap penembakan polisi kepada pria kulit hitam Daunte Wright di Minnesota, di Washington, AS. Foto: Evelyn Hockstein/Reuters
Sampai saat ini investigasi menyeluruh soal penembakan Wright masih dilakukan. Namun, otoritas Minnesota telah mengungkap nama polisi pelaku penembakan yaitu, Kim Potter (26).
Menurut keterangan kepolisian Brooklyn, Potter tidak sengaja menembak Wright. Awalnya, dia ingin melumpuhkan Wright menggunakan senjata kejut.
ADVERTISEMENT
Namun, Potter salah mengambil senjata. Dia malah menarik senjata api dan melepaskan tembakan ke Wright sampai akhirnya pemuda itu tewas.