Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pengakuan Dukun di Temanggung: Mimpi dari Mbah Soal Anak Genderuwo Harus Diruwat
24 Mei 2021 11:34 WIB
ADVERTISEMENT
Haryono (56) dukun yang melakukan ruwatan kepada A (7), anak di Temanggung hingga tewas sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kepada polisi Haryono mengaku mendapat petunjuk dari mimpi untuk meruwat anak yang disebut keturunan genderuwo yang bisa merusak tatanan masyarakat bila sudah besar nanti.
ADVERTISEMENT
"Katanya Mbah melalui mimpi bahwa anak itu adalah anak genderuwo makanya saya hanya menyampaikan saja kepada orang tua korban," kata Haryono seperti dikutip dari tayangan YouTube Channel Jatanras Jateng, Senin (24/5).
Mbah yang dimaksud adalah Mbah Brahim yang pernah dikenal Haryono. Namun Mbah Brahim sudah meninggal 1 tahun lalu. Dalam mimpi tersebut, menurut Haryono, Mbah Brahim juga mengatakan anak tersebut bisa dihidupkan kembali.
"Saya juga menyampaikan pesan Mbah agar semua tenang, nanti bisa dihidupkan lagi," katanya.
A meninggal dunia usai diruwat pada Januari 2021 lalu. Ruwatan yang dilakukan orang tua korban, Marsidi (43) dan Suwartinah (39) bersama dengan Haryono dan asistennya Budiyono itu, bertujuan agar A terbebas dari pengaruh gaib dan tidak nakal.
ADVERTISEMENT
Ruwatan dilakukan di rumah korban dengan cara direndam kepalanya di dalam bak mandi berukuran lebar 1 meter, panjang 2 meter, kedalaman 1 meter, hingga akhirnya korban meninggal.
Jasad korban lalu dibawa ke kamar dan diletakkan di tempat tidur. Haryono meyakinkan orang tua korban bahwa anaknya akan hidup lagi, sehingga jasad tersebut tetap dirawat dan dibersihkan setiap hari. 4 bulan berlalu ternyata A tak juga hidup, justru jasadnya malah mengering.
Kondisi A terungkap setelah kakeknya berkunjung ke rumah korban untuk silaturahmi Idul Fitri. Karena merasa ada yang aneh, kakek A mencari keberadaan cucunya di rumah itu dan mendapati jasad A sudah terbujur kaku.