news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengakuan Orang Tua Soal Ucapan Dukun yang Bikin Yakin Anaknya Harus Diruwat

24 Mei 2021 13:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ayah korban M (43). Foto: Youtube/Jatanras Polda Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Ayah korban M (43). Foto: Youtube/Jatanras Polda Jateng
ADVERTISEMENT
Orang tua yang anaknya tewas di Temanggung mengungkapkan alasannya meruwat anak kandung mereka. Hal itu dilakukan karena ucapan dari seorang dukun bernama Haryono (56).
ADVERTISEMENT
Ibu korban, Suwartinah (39) mengatakan, ia diberi tahu dukun Haryono bahwa anaknya adalah titisan makhluk gaib yang akan merusak tatanan masyarakat desa dalam 10 tahun ke depan. Ucapan itu berkali-kali disampaikan dukun kepada Suwatinah dan suaminya.
Sehingga ia percaya dengan ritual ruwat tersebut anaknya akan bebas dan tidak akan menjadi nakal.
"Jadi itu yang membuat saya manut, biar (korban) kelak tau unggah-ungguh, biar sopan sama orang lain. Selama ini saya diberi harapan itu," tutur Suwartinah dikutip dari tayangan YouTube Channel Jatanras Jateng, Senin (24/5).
Pernyataan yang sama juga diutarakan oleh ayah korban yang juga ikut terjerat sebagai tersangka.
"Awalnya saya ngga punya rencana, saya juga minta (kalau anak saya nakal) ya didoain aja atau gimana ngga papa, ngga ngebayangin bakal dibunuh," tutur Marsidi saat diinterogasi kepolisian di Polres Temanggung.
ADVERTISEMENT
Marsidi menuturkan, Haryono berjanji anaknya akan terlepas dari pengaruh makhluk gaib dengan ruwatan dimasukkan ke dalam bak kamar mandi berkali-kali. Hal itu dipercaya agar makhluk gaib yang berada di tubuh korban akan jera.
Haryono, dukun yang melakukan ruwatan. Foto: Youtube/Jatanras Polda Jateng
Budiyono, asisten dukun yang melakukan ruwatan. Foto: Youtube/Jatanras Polda Jateng
"Katanya kalau dimasukin ke air makhluk gaibnya jerah, jadi nggak nakal. Saya ya nyesel, saya tiap hari itu sedih terus, nelangsa terus," imbuh Marsidi.
Selain dimasukkan ke dalam bak mandi, sebelumnya korban juga dipaksa makan cabai dan buah mahoni.
"Diberi makan mahoni, rasanya memang pahit jadi sama korban dilepehkan. Sama disuruh makan cabe juga, korban sampai takut dengan asisten dukun bernama Budi, jadi dimakan sama korban," tutur Suwartinah.
Ibu korban S (39) menangis menyesali perbuatannya. Foto: Youtube/Jatanras Polda Jateng
Kini, Marsidi dan Suwartinah hanya dapat menanggung penyesalan karena telah percaya dengan omongan dukun dan asistennya tersebut. Mereka berempat telah dijebloskan ke penjara dan dijerat pasal KDRT dan perlindungan anak di bawah umur.
ADVERTISEMENT
==