Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Penjelasan Kepala BKN soal Mekanisme Penempatan CPNS yang Sebabkan 1.967 Resign
30 April 2025 15:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh, menjelaskan mekanisme lokasi penempatan bagi CPNS yang sebabkan 1.976 orang resign. Zudan menilai mereka yang lolos tapi resign ini melalui skema optimalisasi formasi.
ADVERTISEMENT
Zudan mengatakan tercatat ada sekitar 16 ribu peserta yang lolos melalui skema tersebut. Adapun skema optimalisasi tersebut diterapkan untuk mengisi formasi-formasi kosong di tempat atau daerah lain yang tidak memiliki pelamar yang memenuhi syarat.
Skema ini memungkinkan peserta yang tidak lolos di instansi atau formasi yang dilamarnya, untuk ditempatkan di instansi lain yang berada di luar daerah dan formasinya masih kosong, asalkan memenuhi syarat.
"Program optimalisasi ini salah satu tujuannya adalah untuk mencegah agar tidak ada formasi yang kosong. Kalau tidak ada optimalisasi, yang kosong itu jumlahnya 16 ribu lebih formasi," ujar Zudan kepada wartawan, Rabu (30/4).
"Nah, dengan adanya optimalisasi ini, terjaring 16 ribu pelamar yang tadinya yang bersangkutan itu tidak lulus pada formasi yang dituju," kata dia.
ADVERTISEMENT
Zudan mengilustrasikan, dalam mekanisme optimalisasi formasi CPNS, contohnya seorang pelamar yang awalnya mendaftar sebagai dosen di Universitas Jember dengan kuota yang diterima hanya dua dari 400 peserta yang melamar formasi tersebut.
Bagi peserta peringkat ketiga atau keempat, misalnya, Zudan menjelaskan mereka bisa dialihkan ke instansi yang sama namun berbeda lokasi penempatan.
"Nah, kemudian nilai yang terbaik tiga dan empat, ternyata di Universitas Cendrawasih di Papua formasinya tidak terisi, di Universitas Nusa Cendana di Kupang tidak terisi. Maka, Kemendikti mengirim secara sistem ke tempat yang kosong tadi," ucap Zudan.
"Nah, dikirim ke sana, karena formasi yang tersedia hanya di tempat itu. Sisa formasinya yang kosong hanya di sana. Nah, ini kita berharap yang di bawah ini bisa terus mengisi," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Ia menilai, bahwa kondisi itu yang akhirnya membuat sebanyak 1.967 CPNS mengundurkan diri lantaran ditempatkan di posisi yang jauh dari lokasi mereka.
Padahal, lanjutnya, skema optimalisasi tersebut telah dijelaskan kepada para peserta sejak awal pelaksanaan seleksi CPNS, termasuk mekanismenya.
"Sejak awal, sistem seleksi ini sudah dijelaskan ada optimalisasi, dan sudah dijelaskan optimalisasi itu akan di tempat yang pada instansi yang sama tetapi berbeda tempat," ungkapnya.
Berdasarkan data, sebanyak sekitar 16 ribu formasi yang kosong berhasil terisi berkat skema optimalisasi ini. Namun, tidak semua peserta CPNS bersedia menempati formasi kosong yang telah disesuaikan.
Dari jumlah itu, ada sebanyak 1.967 CPNS atau sekitar kurang lebih 12 persen dari total yang diterima melalui optimalisasi yang kemudian menolak dan mengundurkan diri.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata dia, formasi yang kosong yang ditinggalkan oleh 1.967 peserta tersebut telah terisi sekitar kurang lebih 1.400 peserta. Zudan menyebut, pihaknya kini tengah berkomunikasi dengan instansi terkait untuk pengisian formasi tersebut.
"Nah, yang kosong, sekarang sudah mulai terisi kurang lebih 1.400-an, sekarang sedang finalisasi, kami dari BKN berkomunikasi dengan instansi-instansi yang akan mengisi formasi-formasi yang ditinggalkan tadi," tuturnya.
"Jadi, terus berproses, instansi mengajukan permohonan NIP, dan calon pelamar mulai mengisi daftar riwayat hidup," imbuh dia.
Lebih lanjut, Zudan pun menekankan bahwa mekanisme ini merupakan solusi terbaik yang ditawarkan pemerintah kepada mereka yang sebelumnya tidak lolos CPNS.
"Jadi, pemerintah itu punya niat baik agar formasi terisi semua, dan yang nilainya memenuhi syarat, rankingnya tertinggi itu diberi kesempatan kedua, karena di kesempatan pertama yang bersangkutan tidak lulus pada formasi yang dituju," kata Zudan.
ADVERTISEMENT
"Jadi, program ini adalah solusi terbaik yang ditawarkan pemerintah agar formasinya tidak kosong, dan tenaga kerjanya, pelamarnya bisa terekrut pada posisi-posisi yang sesuai kualifikasinya, sesuai dengan formasinya," pungkasnya.