Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Dalam dua hari terakhir ini, dua dai kondang mengisi ceramah di KPK. Pada Selasa (19/11) kemarin, Ustaz Abdul Somad (UAS ) yang mengisi ceramah di komisi antirasuah. Sementara pada Rabu (20/11), giliran Kiai NU, Ahmad Muwafiq atau dikenal Gus Muwafiq yang memberi tausiah.
ADVERTISEMENT
Namun, terdapat perbedaan dalam acara tausiah yang diberikan keduanya.
Dalam tausiah yang disampaikan UAS , acara digelar secara tertutup dan khusus untuk internal. Tausiah di Masjid Al-Ikhlas yang terletak di dalam Gedung Merah Putih KPK itu juga tak dihadiri pimpinan KPK.
Sedangkan acara tausiah Gus Muwafiq digelar terbuka dan wartawan diperbolehkan meliput acara itu. Seluruh pimpinan KPK juga tampak hadir di tausiah Gus Muwafiq.
KPK pun memberikan penjelasan mengapa ada perbedaan dalam dua tausiah tersebut.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan acara tausiah yang mengundang Gus Muwafiq merupakan acara yang digelar KPK secara kelembagaan.
"Hari ini KPK secara kelembagaan mengundang KH. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) sebagai narasumber dalam acara silaturahmi kebangsaan dan doa bersama untuk negeri. Tadi 5 pimpinan lengkap (hadir). (Hadir pula) pejabat struktural dan para pegawai KPK," kata Febri saat dihubungi, Rabu (20/11).
"Kegiatan ini kami lakukan untuk dapat secara lebih tepat menempatkan dan membahas kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari kita, khususnya pegawai KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Febri menyebut dalam kesempatan itu, Ketua KPK Agus Raharjo menyampaikan seluruh tugas yang dilaksanakan KPK merupakan usaha untuk mempertahankan NKRI. Sebab korupsi adalah musuh bersama.
Pantauan kumparan di lokasi, acara tersebut berjalan lancar. Gus Muwafiq juga lugas dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pegawai KPK yang hadir.
Sementara terkait tausiah UAS yang dilaksanakan pada Selasa (19/11), Febri menyebut kegiatan itu diselenggarakan oleh organisasi pegawai di KPK.
"Sedangkan terkait pernyataan kegiatan kemarin. Perlu kami sampaikan hal tersebut diselenggarakan oleh organisasi pegawai yang tergabung dalam BAIK (Badan Amal Islam KPK)," tutup Febri.