Penjelasan Lurah soal Keluhan Warga Pindahan di Bantul Ditarik RT Rp 1,5 Juta

22 Juli 2024 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi iuran warga Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi iuran warga Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Unggahan warga asal Wirobrajan, Kota Yogyakarta, yang pindah ke Kalurahan Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, viral di media sosial. Warga tersebut mengaku ditarik sebesar Rp 1,5 juta oleh ketua RT di tempat tinggalnya yang baru.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Lurah Bangunjiwo, Pardja, mengatakan ada salah paham.
"Saya luruskan. Itu miskomunikasi antara yang bersangkutan (pengunggah) dengan penjelasannya Pak RT," kata Pardja dihubungi wartawan, Senin (22/7).
Pardja menjelaskan di kampung atau wilayah, RT memiliki inventaris berupa tenda, kursi, hingga balai RT. Biaya aset itu dibagi rata ke warga.
"Di RT sudah ada inventaris apa pun, ada tenda, kursi, ada balai RT dan sebagainya yang dibangun warga yang dulu, (yang) sudah tinggal (lebih dulu). Dihitung jumlahnya berapa. Warga kita semuanya mungkin 60 sampai 70 (orang), berarti satu warga kenanya sekian. Itu saja tidak memaksa sebenarnya," katanya.
Nah, ketika ada warga baru, RT menawarkan ikut menyumbang untuk menyamakan dengan warga lain. Ketika tak ikut pun tidak masalah, yang bersangkutan tetap dicatat sebagai warga tetapi tidak ikut memiliki fasilitas di RT.
ADVERTISEMENT
"Seperti warga lain dia akan ikut memiliki fasilitas yang ada di RT. Ketika tidak mau, ya, tidak apa-apa," bebernya.
Nantinya ketika hendak menggunakan fasilitas RT, maka warga tersebut bisa menyewa ke RT.
"Kalau nanti menggunakan ya sewa, begitu istilahnya. Kalau ikut iuran itu, kalau dia menggunakan tidak sewa. Kalau dia ada hajatan, mungkin apa saja nanti bisa menggunakan," bebernya.
Pardja menegaskan uang itu bukan untuk pengurus RT dan sebagainya. Hanya saja belum dijelaskan secara utuh, hal ini sudah diviralkan.
"Kita undang semua, supaya bisa memahami, baru dia mengambil keputusan. Sudah diviralkan (dahulu) sebelum tanya-tanya," pungkasnya.