Pensiunan TNI Tewas di Laut: Mobil Melaju 35 Km/jam, Tak Ada Tanda Kecelakaan

22 Januari 2025 11:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan yang tenggelam di perairan Marunda, Jakarta Utara, ditemukan.  Foto: Antara
zoom-in-whitePerbesar
Mobil yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan yang tenggelam di perairan Marunda, Jakarta Utara, ditemukan. Foto: Antara
ADVERTISEMENT
Fiskomfor Puslabfor Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan di perairan Marunda, Jakarta Utara, atau lokasi ditemukannya jasad Brigjen (Purn) TNI Hendrawan Ostevan.
ADVERTISEMENT
Mereka juga memeriksa fisik mobil Toyota Vios yang dikendarai korban, untuk mengetahui kondisi mobil sesaat sebelum kecelakaan.
Hasilnya, diperoleh kesimpulan bahwa kecepatan mobil yang dikemudikan Hendrawan melaju dengan kecepatan sekitar 35 kilometer per jam sebelum tercebur ke laut.
"Diperkirakan kecepatan mobil sesaat sebelum jatuh ke laut adalah 35 km perjam dengan membandingkan antara jarak dan waktu pada video CCTV pada TKP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, melalui keterangan yang diterima pada Rabu (22/1).
Selain itu, kesimpulan lainnya yang diperoleh dari olah tempat kejadian perkara (TKP), tak adanya kecelakaan lalu lintas yang terjadi di lokasi sebelum mobil tercebur ke laut.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum mobil jatuh ke laut," ucap dia.
Polisi saat mengevakuasi mayat pria diduga jenderal pensiunan TNI. Foto: Dok. Istimewa
Adapun dalam kegiatan olah tempat kejadian perkara, polisi juga melakukan pemeriksaan menggunakan satelit untuk memastikan kondisi cuaca, kecepatan angin, dan kelembapan udara ketika mobil tercebur ke laut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan terhadap mobil yang dikemudikan oleh Hendrawan.
"Pemeriksa umum kendaraan untuk jejak atau tols mark pada bumper depan dan belakang, 4 roda, 4 pintu, kaca depan, kaca kanan depan, hand break, persneling, dan stir mobil," ujar dia.
Mayat Hendrawan pertama kali ditemukan oleh nelayan. Nelayan itu lalu memberitahukan temuannya ke petugas kepolisian yang bertugas di sekitar perairan Marunda.
Saat ditemukan, Hendrawan memakai pakaian bermotif belang, celana jeans hitam, dan sabuk berwarna hitam. Di tubuh korban, juga ditemukan adanya kartu keanggotaan TNI dan BIN.