Pentingnya Menanamkan Sikap Peduli Lingkungan di Sekolah, Ini yang Dilakukan JIS

24 Juli 2024 14:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
3 cara JIS menanamkan kepedulian lingkungan kepada siswa-siswinya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
3 cara JIS menanamkan kepedulian lingkungan kepada siswa-siswinya. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut lembaga Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA), 2024 menjadi tahun terpanas bumi dalam dalam 175 tahun terakhir. Dalam laporan tersebut, tercatat suhu permukaan bumi pada Juni mencapai 1,22°C. Angka itu di atas rata-rata suhu global, yakni 15,5°C.
Kenaikan suhu bumi itu merupakan salah satu dampak dari kerusakan lingkungan dan meningkatnya polusi. Bila dibiarkan, hal ini dapat memicu masalah lingkungan lain, seperti perubahan cuaca ekstrem hingga tenggelamnya pulau-pulau kecil.
Isu lingkungan tersebut juga dapat memengaruhi kualitas hidup generasi masa depan. Oleh karena itu, sikap peduli dan empati kepada kelestarian lingkungan harus diajarkan sejak dini.
Tidak hanya lingkungan keluarga dan sekitar, sekolah juga berperan penting untuk menanamkan kebiasaan baik menjaga lingkungan. Sebab, sebagian waktu anak dihabiskan di lingkungan sekolahnya.
Jakarta Intercultural School (JIS) pun menyadari hal tersebut. Sekolah inklusif yang berdiri sejak 1951 ini pun telah lama menerapkan Green Attitude atau sikap mengurangi dampak isu lingkungan di dalam ekosistemnya.

Menanamkan Green Attitude di Lingkungan JIS

Lalu, apa saja komitmen yang dilakukan JIS untuk menanamkan pentingnya kepedulian lingkungan di sekolah?

1. Penataan Lahan Terbuka Hijau di Lingkungan Sekolah

Selain menyediakan ruang pembelajaran dengan berbagai fasilitas terbaik, JIS berkomitmen untuk menjaga keseimbangan ekologi di lingkungan sekolahnya. Ya, di kampus JIS Cilandak dan Pondok Indah, terdapat ruang terbuka hijau yang ditumbuhi pepohonan dan tanaman kebun dari berbagai varietas.
Persentase luas ruang terbuka hijau yang terdiri dari taman dan pepohonan di kampus JIS Cilandak adalah 18 persen, sedangkan di kampus Pondok Indah mencapai 25 persen dari total seluruh lahan. Pepohonan ini tak hanya menciptakan suasana yang lebih asri, namun juga ikut membantu meningkatkan kualitas udara di lingkungan sekitar.
Bahkan menurut penelitian dari Departemen Arsitektur Lanskap, Institut Pertanian Bogor, ruang terbuka hijau di kedua kampus ini turut membantu menghilangkan lebih dari 60 pounds atau sekitar 27 kg polutan udara, termasuk O3, PM10, NO2, dan SO2. Pepohonan di JIS juga berkontribusi mengurangi karbon monoksida (CO) sebanyak 25 pounds atau 11 kg setiap tahunnya.

2. Edukasi Pentingnya Pengelolaan Sampah

Sampah plastik juga menjadi permasalahan global yang mendesak. Menurut laman Earth Action, jumlah sampah plastik pada 2024 mencapai 220 juta ton dan hampir 70 juta ton plastik mencemari alam belum maksimalnya pengelolaan limbah plastik.
Nah, salah satu kunci sistem pengelolaan sampah adalah edukasi mengenai daur ulang sampah sedari kecil. Semakin dini seseorang diajarkan mengelola sampah dengan baik, kebiasaan ini pun dapat terbawa hingga ia dewasa.
JIS pun aktif memberikan edukasi mengenai pentingnya daur ulang sampah untuk menjaga kelestarian alam. Beberapa waktu lalu, JIS bekerja sama dengan Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM), di Bekasi, mengajak siswa-siswi sekolah dasar untuk belajar memanfaatkan kembali sampah plastik yang biasanya langsung dibuang ke tempat sampah.
Melalui kegiatan ini, para siswa juga diajak bermain dan berinteraksi dengan anak-anak dari Yayasan KDM sambil membuat kerajinan tangan yang menarik.

3. Kegiatan Bersama Komunitas

Kepedulian terhadap lingkungan terlihat dari berbagai acara yang diselenggarakan siswa-siswi JIS. Salah satunya melalui event Eco Fair yang digelar oleh siswa di tingkat SMP pada pertengahan 2024 lalu.
Di Eco Fair, para siswa memamerkan proyek-proyek yang berkaitan dengan isu lingkungan hingga saling berinteraksi dengan para ahli. Program ini juga menjadi ajang unjuk kreativitas dan eksplorasi untuk menemukan solusi energi terbarukan, strategi pengurangan limbah, dan kesempatan untuk terhubung dengan organisasi-organisasi yang menangani isu-isu lingkungan hidup.
Menyemarakkan Hari Bumi, JIS Environment Day bertajuk "Let's Go Green Go Plant" mengajak siswa-siswi tingkat sekolah dasar di JIS untuk mengenal siklus tumbuhnya sebuah tanaman, menanam sendiri tanaman dari bibitnya, serta membuat laporan mengenai pertumbuhan tanaman tersebut. Melalui program ini, JIS mengajak anak didiknya menjadi penjaga lingkungan untuk perubahan positif di masa depan.
Keberadaan terumbu karang penting bagi ekosistem laut. Tidak hanya sebagai tempat tinggal biota laut, namun juga melindungi garis pantai dengan mencegah dampak erosi.
Di sisi lain, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (RPL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, sekitar 33,82 persen terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan. Inilah yang menggugah JIS untuk bekerja sama dengan Reeformers, organisasi nirlaba yang berfokus terhadap kegiatan konservasi kehidupan bawah laut.
Pada 4 Mei 2024 lalu, JIS dan Reeformers memasang terumbu buatan dengan 30 bayi karang yang terdiri dari lima spesies, yaitu Acropora (bercabang), Acropora (tabulasi), Seriatopora, Pocillopora, dan Stylophora. Inisiatif ini menandai komitmen JIS untuk menjaga kelestarian ekosistem laut untuk generasi mendatang.
Untuk Informasi lengkap mengenai Jakarta Intercultural School beserta program-program lainnya, Anda dapat mengunjungi laman berikut ini.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio