Penyakit Misterius Tewaskan 27 Orang di RD Kongo, WHO Kirim Tim ke Lokasi

5 Desember 2024 4:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi laboratorium. Foto: Muhammad Izzi Reza/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laboratorium. Foto: Muhammad Izzi Reza/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penyakit yang tidak diketahui alias misterius menewaskan setidaknya 27 orang dalam waktu satu bulan di wilayah barat daya Republik Demokratik (RD) Kongo. Hal tersebut disampaikan oleh pejabat setempat pada Rabu (4/12).
ADVERTISEMENT
Penyakit ini menyebabkan demam, sakit kepala, dan batuk. Penyakit ini menyerang orang-orang dari beragam usia, termasuk anak-anak.
Kasus-kasus tersebut terjadi di wilayah Panzi, yang memiliki fasilitas kesehatan terbatas dan terletak sekitar 700 kilometer di tenggara ibu kota Kinshasa.
"Kejadian kesehatan masyarakat yang tidak diketahui," demikian keterangan dari National Institute of Public Health dikutip dari AFP, Kamis (5/12).
Penyakit ini terdeteksi sejak 24 Oktober lalu. "Menyebabkan kematian 27 orang dari total 382 orang yang terdampak," lanjut keterangan itu.
Menurut otoritas setempat, jumlah terjangkit bisa lebih tinggi.
"Masyarakat sipil dan dokter kepala zona kesehatan Panzi telah melaporkan hilangnya 67 nyawa," kata Menteri Kesehatan Provinsi Apollinaire Yumba.
Tim epidemiologi telah dikirim ke daerah tersebut. Masyarakat untuk tidak panik, tetapi membatasi pergerakan mereka.
ADVERTISEMENT
"Masuk dan keluar dari zona kesehatan ini harus dibatasi," kata Yumba.
Ia menambahkan, bahwa masyarakat harus menghindari saling menyapa dengan berjabat tangan, serta sering mencuci tangan.
The World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan otoritas DR Kongo untuk memahami situasi yang terjadi.
"Kami telah mengirim tim ke daerah tersebut untuk mengumpulkan sampel guna penyelidikan laboratorium," kata badan kesehatan PBB tersebut.
DR Kongo, salah satu negara termiskin di dunia, dalam beberapa bulan terakhir telah menjadi episentrum wabah mpox, dengan lebih dari 1.000 kematian.