Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penyebab Sabu Asal Afghanistan Jadi Bisnis Menggiurkan Bagi Bandar di RI
20 November 2024 17:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Donald Parlaungan Simanjuntak, mengatakan sabu yang berasal dari Afghanistan begitu diminati oleh para bandar dan pengedar karena harga jualnya yang murah.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu bersama bahwa di sana ada daerah konflik, dan harga sabu di Afghanistan ini sangat murah. Kalau dibandingkan dengan di Jakarta, ini salah satu yang memotivasinya," kata dia dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Rabu (20/11).
Donald menambahkan, sabu dijual seharga Rp 75 juta tiap kilogramnya di Afghanistan. Sementara itu, harga sabu ketika dijual di Indonesia bisa mencapai Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar per kilogram.
"Jadi, di Jakarta ini memang harga sabu, yang selama ini kita ketahui, ini 1 gram bisa sampai Rp 2 juta," ucap dia.
Muhamad Saidi dan Cecep Ripandi ditangkap oleh jajaran Ditresnarkoba Polda Metro Jaya saat akan mengedarkan narkotika jenis sabu.
Keduanya ditangkap di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat. Barang bukti sabu seberat 389 kilogram yang berasal dari Afghanistan disita dalam pengungkapan itu.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 389 kilogram sabu itu dikemas oleh pelaku ke dalam 315 bungkus plastik bening. Sabu itu dikirim dari Afghanistan ke Aceh menggunakan jalur laut. Kemudian, dari Aceh, sabu dikirim ke Jakarta melewati Pelabuhan Bakauheni melalui jalur darat. Rencananya, ratusan kilo sabu tersebut akan diedarkan ke salah satu kota di Jawa Barat.
Akibat perbuatannya, dua pelaku disangkakan Pasal Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dan diancam pidana maksimal penjara seumur hidup atau hukuman mati.