Perintah Surya Paloh ke Sahroni Larang Laporkan SBY: Kau Balik Kantor

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat memberikan pidato di Medan. Foto: Dok. Istimewa

Bendahara Umum DPP NasDem Ahmad Sahroni batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) — yang juga presiden dua periode — ke Bareskrim Polri hari ini, Senin (4/9).

Hal ini karena Sahroni dilarang oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Kata Sahroni, Paloh bahkan menyuruhnya untuk kembali ke kantor.

"Mengurungkan niat (melaporkan SBY) karena tadi pas mau turun Pak Surya mengatakan 'sudah kau tak boleh melaporkan seseorang, sudah kau balik kantor'," kata Sahroni menirukan ucapan Paloh.

Selain larangan dari Paloh, Sahroni mengaku juga diminta oleh bacapres Anies Baswedan untuk tak melaporkan SBY ke Bareskrim.

Sahroni (kiri) dan Anies (tengah) semasa menjadi Gubernur Jakarta, saat mengecek persiapan Formula E pada 3 Juni 2022. Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO

"Kebetulan, tadi Pak Anies juga me-WhatsApp saya untuk meminta juga yang sama, Pak Anies pengin fokus ke depan ini dalam rangkaian pemenangan dalam strategi pemenangan capres 2024," ungkap Sahroni— yang pernah ditunjuk Anies semasa jadi Gubernur Jakarta sebagai ketua pelaksana ajang balap Formula E 2022 ini.

Akhirnya, Sahroni mengurungkan niatnya untuk melaporkan SBY ke polisi.

Alasan Melaporkan SBY

Politikus NasDem Ahmad Sahroni . Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Sahroni sedianya ingin melaporkan SBY dengan dugaan penyebaran berita bohong. Kabar bohong itu, kata Sahroni, adalah pernyataan SBY pada 1 September yang menyebut bahwa Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan dideklarasikan sebagai capres-cawapres pada awal September.

Menurut Sahroni, tak pernah ada kesepakatan tersebut dalam pertemuan di Cikeas yang digelar pada 25 Agustus lalu itu. Sahroni mengaku ikut dalam rapat tersebut.

"Tidak ada bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September, jadi nggak ada," jelas Sahroni

"Selama 2 jam saya di dalam ruangan itu adalah menerima cerita tentang apa yang pengalaman Pak SBY selama memulai proses sebagai capres 2004. Beliau cerita terkait apa yang pernah terjadi sama dirinya," sambung Sahroni.

Berikut ini pernyataan SBY pada 1 September tentang pertemuan 25 Agustus di Cikeas: