Perketat Lockdown dan Jam Malam, Pemerintah Thailand Langsung Banjir Kritik

12 Juli 2021 17:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di pusat perbelanjaan yang ditutup saat lockdown dan pembatasan perjalanan diberlakukan di Bangkok, Thailand, Senin (12/7). Foto: Soe Zeya Tun/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di pusat perbelanjaan yang ditutup saat lockdown dan pembatasan perjalanan diberlakukan di Bangkok, Thailand, Senin (12/7). Foto: Soe Zeya Tun/Reuters
ADVERTISEMENT
Mulai Senin (12/7/2021), Pemerintah Thailand memperketat lockdown dan memberlakukan jam malam. Keputusan itu diambil untuk menahan laju penyebaran virus coron.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Thailand mencatatkan 345 ribu kasus dan 2791 kematian akibat virus corona. Setengah dari kasus dan kematian muncul saat gelombang baru COVID-19 bermula pada April 2021.
Situasi pandemi COVID-19 di Thailand makin mengkhawatirkan akibat munculnya varian Alpha dan Delta. Dua varian itu lebih menular dibanding varian lain.
Orang-orang tidur di bawah jembatan saat mereka menunggu tes penyakit virus corona (COVID-19) gratis di Bangkok, Thailand, Minggu (11/7). Foto: Soe Zeya Tun/Reuters
Demi mencegah semakin buruknya situasi, pengetatan lockdown dan jam malam akan berlaku di ibu kota Bangkok dan sembilan provinsi lain.
Rencananya jam malam berlaku dari pukul 21.00 sampai 04.00 pagi setiap harinya. Polisi pun mendirikan beberapa pos pemeriksaan baru di sejumlah area di Bangkok.
Pusat perbelanjaan yang ditutup saat lockdown dan pembatasan perjalanan diberlakukan di Bangkok, Thailand, Senin (12/7). Foto: Soe Zeya Tun/Reuters
Dengan pemberlakuan aturan baru ini, warga dilarang berkerumun lebih dari lima orang. Transportasi publik juga akan beroperasi sampai pukul 21.00.
ADVERTISEMENT
Cuma swalayan, restoran, bank, apotek, toko elektronik yang bisa beroperasi di dalam mal. Toko lain diminta tutup.

Diprotes Warga

Suasana saat lockdown dan pembatasan perjalanan diberlakukan di Bandara Don Muang di Bangkok, Thailand, Senin (12/7). Foto: Soe Zeya Tun/Reuters
Kebijakan baru Pemerintah banjir cibiran warga. Beberapa warga menilai pemerintahan PM Prayuth Chan-O-cha tak becus menangani corona.
"Pemerintah memutuskan memberlakukan lockdown tapi tidak ada kompensasi bagi masyarakat," kata salah seorang pemilik restoran di Bangkok, Arphawan Larangam.
Seorang mahasiwa di Thailand, Jit, mengatakan pemerintah lamban memberlakukan lockdown. Pengetatan baru diambil setelah kasus makin melonjak akibat menyebarnya varian Delta.
"Pemerintah begitu lambat. Jika mereka ingin lockdown harusnya dilakukan lebih cepat," ucap Jit.