Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pertemuan 'Cobra' Cara PM Inggris Cari Solusi Kerusuhan Anti-Imigran
5 Agustus 2024 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akan menggelar rapat kabinet darurat pada Senin (5/8). Pertemuan itu digelar untuk mencari cara meredakan kerusuhan anti-imigran di seluruh Inggris.
ADVERTISEMENT
Pertemuan yang diberi nama dengan kode 'Cobra' ini akan dihadiri oleh menteri dan kepolisian. Starmer memimpin langsung pertemuan Cobra tersebut.
Cobra sebenarnya adalah kepanjangan dari Ruangan Pengarahan Kantor Kabinet/The Cabinet Office Briefing Rooms. Ruangan ini biasanya dipakai untuk pertemuan untuk membahas atau berkoordinasi menangani krisis nasional atau regional.
Sehari sebelumnya Starmer memperingatkan kepada setiap perusuh akan menyesali aksinya itu. Starmer menyalahkan kelompok sayap kanan atas rusuh terbesar di Inggris dalam 13 tahun terakhir.
"Saya jamin kalian akan menyesal ikut serta pada kekacauan ini, apakah mereka yang ikut langsung atau yang mengobarkan aksi ini secara daring, dan kemudian melarikan diri" kata Starmer dalam konferensi pers seperti dikutip dari AFP.
Gerakan anti-imigran di Inggris dipicu aksi penusukan yang terjadi di kelas tari di Southport pada pekan lalu. Pelaku penusukan adalah remaja 17 tahun Axel Rudakubana.
ADVERTISEMENT
Usai insiden, hoaks mengenai latar belakang Axel Rudakubana menyebar. Axel Rudakubana dituding sebagai pencari suaka yang baru tiba di Inggris dengan perahu, dan terpapar Islam radikal.
Sepanjang pekan lalu kerusuhan terjadi di hampir setiap kota besar di Inggris. Yang teranyar yaitu pada Minggu (4/8) kemarin, sejumlah orang mencoba membakar hotel tempat penampungan pencari suaka di Rotherham.
Sejumlah individu bertopeng bahkan sempat memecahkan jendela hotel. Aksi di Rotherham berujung bentrok massa dan polisi.
Pihak Kepolisian South Yorkshire mengakui 10 anggotanya terluka. Satu di antaranya masih tak sadarkan diri.