Pesan Megawati ke Menteri Baru Jokowi: Jangan Permalukan Diri Sendiri

23 Oktober 2019 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memasuki ruang pelantikan anggota DPR RI di Kompleks Parlemen. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memasuki ruang pelantikan anggota DPR RI di Kompleks Parlemen. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi baru saja melantik Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Setelah itu, pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin dapat langsung bekerja untuk pemerintahan lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menitipkan pesan ke seluruh menteri dan kepala lembaga negara yang baru untuk mengemban tanggung jawab dengan baik.
"Jangan permalukan nama diri sendiri dan keluarga yang melekat dalam diri seorang menteri. Sebab nama melekat dengan tanggung jawab," kata Hasto menyampaikan pesan Megawati dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/10).
"Hal ini saya katakan karena banyak yang melihat jabatan hanya dari sisi gemerlapnya kekuasaan. Dalam diri seorang menteri melekat dedikasi dan tanggung jawab bagi rakyat, bangsa, dan negara Indonesia," lanjutnya menyampaikan pesan Megawati.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik pada penutupan Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (10/8). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Hasto mengatakan, terbentuknya kabinet baru Jokowi sesuai amanat konstitusi dan menghadirkan semangat baru bagi kemajuan bangsa. Ia menuturkan seorang menteri harus berdedikasi kepada bangsa bukan sekedar bekerja dengan profesional saja.
ADVERTISEMENT
"Menteri harus berdedikasi bagi bangsanya, dan mereka bukanlah konsultan yang mendapat upah batas kerja profesionalnya. Menteri adalah pemimpin yang bertanggung jawab bagi masa depan kejayaan bangsanya," kata dia.
Suasana sebelum Pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka. Foto: Kevin S. Kurnianto
Ia menyadari tugas dan kewajiban Jokowi dalam memimpin negara tidak dapat memuaskan semua pihak. Namun, ia memastikan dengan adanya kabinet baru, Jokowi dapat memberikan perubahan yang fundamental.
"Tugas Pak Jokowi menjadi pemimpin bangsa, memang tidak untuk memuaskan semua pihak. Apa yang beliau lakukan penuh kepastian agenda ideologis dan disertai perubahan fundamental terhadap sistem kerja, cara berpikir, dan tools manajemen kepemimpinan yang dipakai," tuturnya.
Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (23/10). Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Lebih lanjut, Hasto menyakini dalam menyusun kabinet kerja, Jokowi memiliki sejumlah pertimbangan matang untuk memilih sejumlah tokoh yang membantunya lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
"Presiden Jokowi tentu memiliki alasan yang sangat kuat di dalam mengambil keputusan politik. Sesuai tradisi kepemimpinan Jokowi, Beliau telah mendengarkan masukan dan mengambil keputusan terbaik untuk kemajuan Indonesia Raya” tutup dia.