Pesan Presiden PKS ke Jokowi soal Gibran dan Bobby

5 Desember 2019 13:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden PKS Sohibul Iman di Rapat Kerja PKS, Kamis (5/12/2019). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden PKS Sohibul Iman di Rapat Kerja PKS, Kamis (5/12/2019). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritisi langkah putra sulung serta menantu Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, melenggang ke Pilkada 2020.
ADVERTISEMENT
Presiden PKS Sohibul Iman mengingatkan agar tidak mengembangkan dinasti di dalam politik.
“Saya kira alangkah baiknya kita jangan mengembangkan dinasti. Tapi benar berbasiskan merit system,” ujar Sohibul usai membuka rapat kerja PKS di Grand Sahid Jaya Jakarta, Kamis (5/12).
PKS sebagai partai yang konsen dengan persoalan demokrasi, ia katakan, ingin membentuk demokrasi yang substansial, bukan prosedural. Dengan adanya dinasti politik, itu ia nilai bisa menjadi penghalang terwujudnya visi mereka.
“Ya kita sebagai pihak yang konsen dengan masalah demokrasi, kan demokrasi yang ingin kita bangun demokrasi substansial, ya, bukan prosedural,” ujar Sohibul.
“Tentu harus terbebas dari distorsi, memang kalau ada dinasti ya distorsi akan besar,” sambungnya.
Dua anggota keluarga Presiden itu sudah memastikan terjun ke dunia politik lewat pilkada di masing-masing daerahnya. Bobby maju di Pemilihan Wali Kota Medan, sedang Gibran untuk bursa Wali Kota Solo.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah soal dinasti politik ini. Menurutnya, apa yang dilakukan Bobby dan Gibran tak seharusnya dijustifikasi dengan upaya membangun politik dinasti.
Presiden PKS Sohibul Iman di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Keduanya, kata Moeldoko, hanya menjalankan hak politik yang melekat dalam diri setiap warga negara.
"Ini kan proses pembelajaran politik bagi masyarakat. Jadi jangan terus menjustifikasi dinasti politik. Kalau di dalam politik itu, itu aja ketentuannya," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/12).