Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pesawat Telat, 72 Penumpang Wings Air Denpasar-Waingapu Batal Terbang
20 Juli 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 72 penumpang Wings Air penerbangan Denpasar (Bali)-Waingapu (NTT) batal terbang, Sabtu (20/7). Seharusnya pesawat boarding 14:40 WITA, tapi telat hingga 15:30 WITA.
ADVERTISEMENT
Setelah menunggu lebih dari satu jam, pihak Lion Air di Bandara Ngurah Rai—koordinator dari Wings Air—baru mengabari penumpang untuk melapor ke meja pelayanan Lion Air.
Petugas Keberangkatan Pesawat Lion Air, I Gusti Pt Oka Adi Saputra, hanya menjelaskan alasan pesawat terlambat karena ada masalah teknis. Sementara Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu dibuka hanya sampai pukul 17:00 WITA.
"Ada masalah teknis. (Tapi) kurang tahu karena apa, dari engineer (ada masalah) di baling-baling (pesawat) atau yang lain. Kita tidak tahu keadaan pesawat bagus atau tidak," ujarnya di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (20/7).
Terkait kerugian penumpang, Lion Air berjanji akan memberikan penginapan di Hotel Losari dan Hotel Budhi di sekitar bandara, termasuk makanan. Tapi dia tidak memberikan kejelasan soal penggantian kerugian lain dari penumpang seperti waktu yang terbuka dan hotel yang sudah dipesan di Waingapu sejak hari ini.
ADVERTISEMENT
Penumpang baru akan diterbangkan pada Minggu (21/7) sekitar pukul 05:00 WITA.
Penumpang Kecewa
Agus, penumpang dari Jakarta yang transit, mengaku kecewa atas penerbangan Wings Air karena sudah memiliki agenda di Waingapu, termasuk booking hotel dan makanan.
"Kecewa banget, karena ganti ruginya cuma diberikan menginap di hotel biasa dan makanan seadanya. Berharap ada maskapai lain yang buka rute ke Waingapu agar Wings Air tidak semena-mena ke penumpang," katanya.
Penumpang lain bernama Ade mengatakan kejadian ini bikin dia rugi waktu dan uang. Dia juga heran kenapa Wings Air buka rute siang hingga sore hari kalau ternyata bandara di Waingapu tidak bisa beroperasi 24 jam.
"Rugi waktu, tenaga, uang. Harusnya Kemenhub dorong lebih banyak maskapai terbang ke daerah Timur," katanya.
ADVERTISEMENT
Kini puluhan penumpang terpantau masih menunggu bagasi koper dan menunggu jemputan mobil untuk ke hotel.