Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Peta Politik Pilgub Jawa Barat, Siapa Terkuat?
29 Desember 2017 20:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Dinamika politik di Pilgub Jawa Barat berlangsung dengan penuh kejutan. Tarik ulur dukungan menjadi hal yang lumrah dengan atau tanpa alasan yang jelas. Bahkan, elektabilitas dan popularitas tidak menjadi jaminan bagi kandidat bisa didaftarkan sebagai cagub Jabar. Bagaimana petanya saat ini?
ADVERTISEMENT
Sejauh ini sudah ada 3 bakal calon gubernur yang mendapatkan tiket dukungan di Pilgub Jabar, mereka adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Mayjen TNI (Purn) Sudrajat, dan duet Deddy Mizwar atau Dedi Mulyadi yang belum disepakati siapa cagubnya.
Berikut peta dukungan dirangkum kumparan (kumparan.com), Jumat (29/12):
1. Ridwan Kamil
Di tengah ancaman penarikan dukungan gara-gara kisruh rebutan bakal calon wakil gubernur antara kader PPP (Uu Ruzhanul Ulum) dan PKB (Maman Imanulhaq), Ridwan Kamil mendapat dukungan baru dari Partai Hanura.
Dukungan untuk Emil ini jika diakumulasi dalam kursi, maka menghasilkan total 24 kursi dari 20 kursi yang disyaratkan KPU untuk maju Pilgub. Rinciannya, PPP (9 kursi), PKB (7 kursi), Nasdem (5 kursi) dan Hanura (3 kursi).
ADVERTISEMENT
Namun, dukungan Hanura menjadi tidak berarti jika salah satu parpol pendukung yang mendorong nama cawagub, yaitu PKB atau PPP menarik dukungan. Saat ini urusan cawagub, Ridwan Kamil menyerahkannya kepada DPP antarparpol koalisi untuk memutuskan.
2. Mayjen TNI (Purn) Sudrajat-Ahmad Syaikhu
Mantan Dubes China itu secara mengejutkan muncul sebagai cagub setelah dideklarasikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Berkat lobi-lobi, Gerindra berhasil menarik dukungan PKS dan PAN dari yang semula mendukung Deddy Mizwar ke Sudrajat.
Koalisi 3 partai politik ini mengantongi 27 kursi yaitu PKS (12 kursi), Gerindra 11 (kursi), dan PAN (4 kursi). Sudrajat mengakui popularitas dan elektabilitasnya masih rendah, namun koalisi ini mengamini doktrin bahwa elektabilitas bukan segalanya. Seperti yang terjadi pada Jokowi di Pilgub DKI begitu juga Anies.
ADVERTISEMENT
3. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi
Duet Deddy-Dedi ini tercapai hanya selang sekitar 1 jam setelah PKS mengumumkan menarik dukungan dari Deddy Mizwar. Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar menggelar pertemuan di Bandung dan menyepakati koalisi dengan dukungan dari Partai Golkar (17 kursi) dan Partai Demokrat (12 kursi), dengan total 29 kursi.
Namun dengan catatan, koalisi ini belum disepakati di tingkat DPP dan belum ada kesepakatan final siapa yang akan menjadi calon gubernur. Jika merujuk jumlah kursi, maka mestinya Dedi Mulyadi sebagai cagub. Namun melihat elektabilitas, Deddy Mizwar lebih pantas.
Skenario PDIP
Partai dengan jumlah kursi terbanyak di Jawa Barat (20 kursi) dan bisa mengusung cagub tanpa koalisi, PDIP, hingga saat ini belum memutuskan cagub-cawagub. PDIP sebetulnya cenderung mendukung Dedi Mulyadi bersama Golkar, namun rencana itu buyar setelah Dedi Mulyadi tiba-tiba menggandeng Deddy Mizwar.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, PDIP menolak berkoalisi dengan Demokrat di Jawa Barat. Dalam hal ini Deddy Mizwar sudah pula mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Demokrat sebagai syarat dukungan sebelumnya.
PDIP lalu menjadi partai paling dipantau pergerakannya, meski tak serta merta jadi partai penentu. DPP PDIP akhirnya menyiapkan 3 skenario baru untuk menyikapi peta politik terkini.
1. Mendukung Ridwan Kamil berkoalisi dengan Nasdem, PKB dan PPP.
2. Mengusung cagub-cawagub sendiri tanpa koalisi.
3. Mengusung cagub-cawagub baru dengan menarik koalisi dari PPP, PKB dan Hanura.
Bagaimana kelanjutan Pilgub Jabar? Masih akan penuh dengan kejutan. KPU sudah menetapkan pendaftaran cagub-cawagub Jabar akan digelar apda 8-10 Januari 2018. Tunggu saja.
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini