Petani di Solok Dipaksa Naik Gran Max lalu Dirampok: Tangan Diikat-Mata Ditutup

18 Mei 2024 4:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi maling menggunakan topeng. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi maling menggunakan topeng. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang petani bernama Srimurni (45 tahun) dicegat di jalan saat menuju ladang. Dia lalu dipaksa masuk ke dalam mobil Gran Max.
ADVERTISEMENT
Srimurni kemudian disekap. Tangannya diikat, matanya ditutup. Barang berharganya: emas, handphone serta uang diambil.
Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), pada Kamis (16/5) pagi.
Korban diturunkan di tepi jalan dalam kondisi tangan masih terikat dan mata ditutup kain. Ia ditemukan oleh pengendara lain.
Kasat Reskrim Polres Solok Kota, Iptu Nanang Saputra, mengatakan pelaku diduga berjumlah dua orang. Saat ini masih dalam pengejaran.
"Anggota semuanya sedang di lapangan [mengejar pelaku]. Sejak laporan diterima, kami melakukan pemburuan," ujar Nanang saat dihubungi kumparan, Jumat (17/5).

HP Korban Digadai untuk Beli BBM

Nanang mengatakan polisi telah mengumpulkan sejumlah petunjuk dalam kasus ini. Salah satunya berupa rekaman CCTV di lokasi kendaraan pelaku melintas.
ADVERTISEMENT
Polisi juga sempat melacak HP korban untuk mengetahui lokasi pelaku. Namun HP itu sudah berpindah tangan.
"Handphone korban digadaikan untuk membeli BBM kendaraan pelaku. Ada 20 liter, sekitar Rp 200 ribu. Sudah kami sita handphone itu," kata dia.
Titik terakhir pelaku berada di Muaro Labuh, Kabupaten Solok Selatan. "Kami maksimalkan [pengejaran]. Kami fokus. Secepatnya mudah-mudahan pelaku berhasil ditangkap," imbuhnya.

Korban Trauma Berat

Usai kejadian perampokan ini, korban mengalami trauma berat.
"Korban sudah kami minta keterangan, tapi tidak bisa ditanya banyak, masih trauma. Setiap ditanya menangis korban," ungkapnya.
Nanang melanjutkan "[korban] naik di kursi depan. Kami belum dapat keterangan kronologi detail, si korban tidak bisa dipaksa, karena trauma sekali. Lalu dibawa kabur, ya hilang itu lima gelang emas, handphone, uang, itu menurut keterangan korban," ujarnya.
ADVERTISEMENT