PGRI soal Wacana Perubahan Kurikulum: Harus Dikaji, Guru Juga Disiapkan

2 Maret 2024 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gedung sekolah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung sekolah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi menanggapi adanya wacana perubahan kurikulum merdeka diganti dengan kurikulum nasional. Unifah mengatakan perubahan kurikulum perlu dikaji dan disosialisasikan kepada seluruh pihak terkait.
ADVERTISEMENT
"Eggak. samar-samar kami dengar (perubahan kurikulum). Kami kan dari awal bahwa perubahan kurikulum itu dipastikan bahwa itu punya niat baik tapi kan harus dikaji, harus disosialisasikan kepada kawan-kawan semua," kata Unifah di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3).
"Jangan mudah mengubah kurikulum tapi infrastruktur di bawah termasuk kesiapan guru belum disiapkan dengan baik," tambah dia.
Menurut dia, rencana perubahan kurikulum tak akan mudah dilakukan dengan cepat. Apalagi, lanjut Unifah, pemahaman guru harus dipersiapkan.
Ketum PGRI Unifah Rosyidi usai menemui Presiden Jokowi. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
"Kalau perubahan kurikulum kita semuanya tahu bahwa perubahan kurikulum menjadi bagian dari ingin perbaikan tapi rasanya nggak bisa secepat itu kalau tanpa kajian, kesiapan karena sebenarnya kurikulum itu sendiri para guru," tutur dia.
Saat ini, kata dia, PGRI belum diajak berdiskusi terkait rencana perubahan kurikulum. Sebab, pembahasan dilakukan bukan dengan antar organisasi.
ADVERTISEMENT
"Secara orang per orang bukan organisasi itu memang diundang tapi kalau organisasi secara khusus diajak berbicara terhadap kebijakan terhadap kebijakan kayaknya enggak (diundang)," ucap dia.
"Jadi mereka mengundangnya orang per orang gitu. kan banyak sekali anggota PGRI di mana-mana," tutup Unifah.