Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
PGRI: Tunjangan Ditransfer Langsung Bahagiakan Guru, tapi Prosesnya Tak Mudah
14 Maret 2025 15:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Tunjangan bagi guru ASN daerah kini langsung ditransfer ke rekening guru yang menerima, tak melalui pemerintah daerah (Pemda). Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menilai kebijakan baru ini membawa kebahagiaan untuk para guru.
ADVERTISEMENT
PGRI juga sangat mendukung keputusan pemerintah yang ingin memudahkan birokrasi pencairan tunjangan guru.
“Bagi PGRI, ketika polanya adalah pola penyederhanaan, kemudian pemerintah pusat ingin tepat waktu, tidak telat, tidak terlambat, PGRI sangat mendukung. Karena pastinya ini akan membahagiakan. Akan menggembirakan para guru di seluruh Indonesia,” kata Wasekjen Pengurus Besar PGRI Dudung Abdul Qodir, Jumat (14/3).
Kendati demikian, Dudung mengingatkan, kepada pemerintah untuk memudahkan proses validasi data para guru. Sebab saat ini, masih banyak nomor rekening guru-guru daerah yang belum tervalidasi.
“Tetapi, ada kendala juga. Kendalanya apa? Ketika transfer data, data rekening, dari pemerintah daerah dan provinsi, itu tidak semudah yang kita bayangkan,” papar dia.
“Harusnya kan kalau transfer tinggal dikirim ke Kemendikdasmen, Dirjen GTK [Guru dan Tenaga Pendidikan], langsung disimpan. Data ada, terjadi validasi dan data nomor rekening Anda, tapi masih banyak daerah-daerah, sampai hari ini, yang data nomor rekeningnya masih belum valid,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Jika ini tidak segera ditangani oleh pemerintah, kata Dudun, masih maka akan ada guru-guru di daerah yang terlambat menerima tunjangan.
“Kalau sampai waktu yang sudah ditentukan [nomor rekening masih tidak valid] berarti masih akan ada juga guru-guru kita yang terlambat dalam penerimaan [tunjangan] sertifikasi,” ujarnya.
Lebih Dari 250 Ribu Data Guru Telah Terverifikasi
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebutkan sejauh ini guru yang telah menyerahkan data untuk verifikasi nomor rekening berjumlah lebih dari 250 ribu.
Sementara total guru ASN yang bakal menerima transferan langsung berjumlah 1.476.964 guru. Sedangkan guru Non ASN sebanyak 392.802 guru.
"Yang sudah sampai sebelum acara ini itu ada 250 (ribu) sekian, tapi sekarang masih terus berjalan karena memang prosesnya kan dari pemerintah daerah kepada guru," kata Mu'ti di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Kamis (13/3).
Ia menambahkan, program ini sudah terhitung mulai Januari. Jadi bila mereka yang sudah mengirimkan data lengkap, tunjangan yang dikirim akan sebesar 3 bulan kerja.
ADVERTISEMENT
"Jadi transfer ini kan dihitung mulai Januari. Jadi nanti semua yang sudah verifikasi itu nanti langsung ditransfer ke rekening masing-masing untuk tahap pertama: Januari, Februari, Maret," kata dia.
Hindari Pungutan Liar
Adapun alasan pemerintah memilih untuk transfer langsung tunjangan ke rekening guru guna menghindari pungutan liar (Pungli). Juga memudahkan alur birokrasi.
“Sebagian seperti itu (ada pungutan liar dalam penyaluran tunjangan guru). Intinya prinsipnya adalah birokrasi yang birokratis, birokrasi yang efisien, yang efektif, yang tepat sasaran dan cepat,” pungkasnya.