Pidato Menlu Retno di Sidang Umum PBB, Teguh Bela Palestina dan Sindir Netanyahu

29 September 2024 2:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi untuk Masa Depan (Summit of the Future) yang diselenggarakan di Markas Besar PBB New York, 22-23 September 2024. Foto: Dok. Kemenlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi untuk Masa Depan (Summit of the Future) yang diselenggarakan di Markas Besar PBB New York, 22-23 September 2024. Foto: Dok. Kemenlu RI
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum PBB. Retno, tetap teguh membela kemerdekaan Palestina di akhir masa jabatannya sebagai Menlu Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sikap konsisten bahwa 'two state solution' menurut Retno, adalah jalan terbaik untuk menyudahi konflik panjang antara Israel-Palestina.
"Indonesia akan, dan selalu berdiri bersama negara Palestina. Saat saya bicara di sini, sudah ada 41 ribu orang lebih yang tewas di Gaza, begitu pula dengan situasi di Tepi Barat yang terus memburuk," ucap Retno, Sabtu (28/9).
"Apakah itu belum cukup?, akankah Dewan Keamanan PBB akan bertindak?, apakah saat semua orang Palestina terusir?, atau menunggu ratusan ribu orang Palestina tewas?, atau saat perang regional pecah?, itu akan terlambat!," sambung Retno.
Mencermati situasi di Timur Tengah, Retno juga menyampaikan kekesalannya terhadap aksi-aksi militer Israel yang terus memakan korban. Contohnya, serangan-serangan mereka ke Lebanon pada pekan ini.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukan peta saat ia berbicara dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City pada 27 September 2024. Foto: Charly Triballeau/AFP
Bahkan, Retno menyindir Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di hadapan para delegasi negara-negara PBB.
"Perdana Menteri Netanyahu kemarin berbicara, dan saya mengutipnya, bahwa 'Israel mencari kedamaian', bahkan 'Israel merindukan perdamaian'. Betulkah itu?, bagaimana kita bisa percaya statement itu?, kemarin ketika ia berada di sini, Israel melancarkan serangan udara masif di Beirut. Netanyahu ingin perang berlanjut, dan kita harus hentikan itu," ucap Retno.
Selain itu, Retno juga menyampaikan tentang sikap mayoritas negara-negara PBB yang umumnya mendukung 'two state solution'. Menurutnya, sudah saatnya pembicaraan terkait hal ini dilanjutkan.
Ia juga mendesak Dewan Keamanan Tetap PBB untuk mengambil langkah yang konkret.
"Sekali lagi, Indonesia mendesak Dewan Keamanan Tetap PBB untuk mengambil langkah konkret. Untuk sesegera mungkin menghentikan Israel, yang terang-terangan melanggar hukum internasional dan menyudahi impunitas Israel," ucapnya.
ADVERTISEMENT