news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pihak SMPN 147 Sempat Cari Tahu Masalah Siswi Loncat dari Lantai 3

20 Januari 2020 19:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMPN 147 Ciracas. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SMPN 147 Ciracas. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang siswi kelas VII SMPN 147 Ciracas, Jakarta Timur, loncat dari lantai 3 dan meninggal setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit dan RS Polri Kramat Jati. Hingga kini, polisi masih mendalami motif dari kejadian ini.
ADVERTISEMENT
KPAI turun tangan mengusut kasus itu. Usai bertemu pihak sekolah, KPAI menjelaskan, pihak sekolah sempat ingin mencari tahu masalah yang dihadapi siswi itu.
Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti, mengatakan, pihak sekolah sempat ingin bertemu pihak keluarga usai menyita tas milik siswi itu.
Komisioner KPAI, Retno Listyarti di SMPN 147 Ciracas. Foto: Reki Febrian/kumparan
Retno mengatakan, wali kelas sempat meminta sang siswi menyampaikan ke keluarga bahwa tas miliknya disita dan ingin bertemu dengan keluarga.
Selain itu, menurut Retno, pihak sekolah juga ingin membahas dengan pihak keluarga terkait kondisi siswi itu yang kerap mengeluh sakit pusing.
"Anaknya sempat minta (tas dikembalikan) dan akan dikembalikan ke anak tapi keluarganya yang ambil. Mungkin maksud wali kelas adalah mau diobrolin dengan keluarganya, kenapa sih sering pusing, sering sakit? Jadi ada hal-hal yang mau diobrolin," kata Retno usai mengunjungi SMPN 147 Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin (20/1).
SMPN 147 Ciracas. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Retno tak mengetahui apa isi dari tas milik siswi itu. Namun menurutnya, siswi itu membawa barang-barang lazimnya murid lainnya, seperti buku dan peralatan sekolah.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak tanya isi tasnya apa, tapi dugaan saya buku lah," kata Retno.
Retno mengatakan, tas tersebut sudah dikembalikan ke pihak keluarga. Keluarga belum bisa bercerita perihal kematian siswi itu. Menurutnya, pihak keluarga masih berduka.
"Saat kami kontak, sedang berduka ya. Kami hormati keputusan sementara itu ya enggak apa apa, polisi aja ketika mereka berduka menghormati, apalagi kami. Kami ingin sekali bertemu," pungkas Retno.
Ilustrasi bunuh diri dari atas gedung. Foto: Shutter Stock
Kejadian siswi itu loncat dari lantai 3 terjadi pada Selasa (14/1). Ia juga sempat dirawat di RS Polri selama 2 hari. Siswi itu lalu meninggal pada Jumat (17/1).
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi melihat ada bangku di dekat balkon sekolah, tempat siswi itu meloncat.
ADVERTISEMENT
KPAI mengatakan, pihak sekolah telah membantah siswi itu loncat dari lantai 3 karena menjadi korban bully.