Pilgub Jatim: Adu Kuat 3 Srikandi

27 November 2024 5:31 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengambilan nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilgub Jatim 2024 di Ballroom Hotel Mercure, Surabaya, Senin (23/9/2024). Foto:  Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengambilan nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilgub Jatim 2024 di Ballroom Hotel Mercure, Surabaya, Senin (23/9/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Pilgub Jatim terlibat berbeda dengan daerah lainnya. Kali ini, ketiga cagub merupakan perempuan. Ketiga Srikandi ini sudah “panas” sejak awal pertarungan Pilkada 2024 dimulai.
ADVERTISEMENT
Ketiga Srikandi yang bertarung, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak, dan Tri Rismaharini (Risma)-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).

Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim menggelar kampanye akbar terakhir di Lapangan Catakgayam, Jombang, Sabtu (23/11/2024). Foto: dok. Tim media Luluk-Lukman
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim merupakan pasangan yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Keduanya sebelumnya merupakan anggota DPR RI. Luluk adalah anggota Komisi IV DPR RI periode 2019-2024. Ia juga merupakan anggota Badan Legislatif DPR RI. Sedangkan wakilnya, Lukman adalah anggota DPR RI dari Fraksi PKB mewakili Dapil Jatim IX.
Sejauh ini, pasangan Luluk-Lukman mendapat dukungan dari sejumlah tokoh, yakni mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Wakil Presiden RI ke-13 Ma'ruf Amin, hingga mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Pasangan ini menyoroti berbagai permasalahan di Jawa Timur. Salah satunya soal kesenjangan. Saat kampanye, Luluk menjelaskan, kesenjangan di Jawa Timur tidak hanya terjadi antara wilayah perkotaan dan pedesaan saja, tapi antara pusat pemerintahan dengan daerah-daerah, seperti Mataraman, Pantura, Tapal Kuda, dan Madura. Wilayah-wilayah itu, menurut Luluk, kerap merasa terpinggirkan dalam pembangunan.
"Daerah-daerah seperti Jombang, Madiun, Ponorogo, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, serta wilayah Pantura, Tapal Kuda, dan Madura masih merasakan kesenjangan yang signifikan. Ini yang harus kita jembatani dengan pemikiran dan gagasan baru," ujar Luluk saat kampanye akbar hari terakhir di Jombang, Sabtu (23/11).
Ia mengungkapkan, solusi untuk mengatasi kesenjangan itu adalah dengan menghadirkan kepemimpinan baru yang bisa memberikan kebutuhan masyarakat.
"Kami siap menawarkan gagasan-gagasan yang fresh untuk mempersempit jarak kesenjangan. Selain itu, kami juga berkomitmen untuk menuntaskan isu kemiskinan yang masih sangat tinggi di banyak wilayah," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, saat debat, Luluk beberapa kali menyinggung Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur.
Mulai dari angka risiko dan kematian akibat Kanker Jantung Stroke dan Uronefro (KJSU). Pada tahun 2023, Jawa Timur menempati urutan ke-6. untuk penyakit kanker, jantung, stroke. Sedangkan ginjal berada di peringkat 15.
Lalu, Luluk juga menyoroti soal kesejahteraan dan ekonomi masyarakat Madura. Luluk juga menyinggung soal ratusan penghargaan yang dipamerkan oleh pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak. Menurut Luluk, semua penghargaan tidak ada artinya bila rakyat sulit untuk mengakses birokrasi yang transparan dan tepat.

Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak menghadiri rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut Pilgub Jatim 2024 di Hotel Mercure, Surabaya, Senin (23/9/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Pasangan petahana nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak diusung 15 partai yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Gelora, Partai Buruh, PBB, Partai Garuda, PKN, Partai Prima.
ADVERTISEMENT
Pasangan Khofifah-Emil didukung oleh Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo. Hal ini setelah Emil menyambangi Jokowi di kediamannya di Solo usai purnatugas, Minggu (20/10).
Emil mengaku bahwa dirinya mendapat pesan dari Jokowi untuk turun ke masyarakat langsung, meski saat ini publik sudah berada di era media sosial. Saat pertemuan itu, Emil juga meminta restu kepada Jokowi.
"Dapat banyak dorongan moril dari beliau, ya tentunya beliau memberikan doa yang terbaik kepada Bu Khofifah dan dan saya," katanya usai keluar dari rumah Jokowi.
"Tetapi sekali lagi beliau Bapak Bangsa ya saya nyuwun pangestu. Mohon doa restu," jelasnya.
Kemudian, Khofifah-Emil juga mendapat dukungan dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. Dukungan ini disampaikan saat Gibran berkunjung ke rumah Khofifah di Jalan Jemursari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Kamis (6/6).
ADVERTISEMENT
"Dan sekarang ini giliran saya yang membantu Bu Khofifah dan Pak Emil Dardak. Gantian saya yang membantu Bu Khofifah dan Pak Emil Dardak dan saya mohon bapak-ibu semua mesinnya tetap dipanaskan," katanya.
Selain itu, pasangan ini juga mendapat dukungan dari Ketua Umum PSI sekaligus putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep. Kaesang menghadiri kampanye akbar hari terakhir Khofifah-Emil di Jatim Expo, Surabaya, Sabtu (23/11).
Kaesang menyampaikan, kehadirannya ini untuk mendukung Khofifah-Emil melanjutkan kepemimpinan periode dua Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
"Ini komitmen kami dari Partai Solidaritas Indonesia yang dari awal kami mendukung Ibu Khofifah untuk melanjutkan kepemimpinan beliau untuk di Jawa Timur. Jadi ya penutupan harus datang meskipun jauh-jauh dari Jayapura," ucap Kaesang.
ADVERTISEMENT
Dalam pencalonan ini, pasangan Khofifah-Emil membawa sejumlah program kerja mulai dari PKH Plus, peningkatan UMKM, meningkatkan perekonomian pedesaan, meningkatkan pengelolaan klinik BUMDes, millenium job centre, Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemandirian secara ekonomi melalui pengembangan unit-unit usaha, membuat pusat wirausaha kreatif pemuda Jawa Timur meningkatkan jumlah beasiswa internasional, beasiswa santri dan lain-lain.
Saat menjalani debat Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil seringkali memamerkan sejumlah prestasinya dalam memimpin Jawa Timur sebelumnya.
Pertama, ia menyebut telah memuliakan masyarakat Madura dengan cara pembangunan pelabuhan, pembangunan PLTS di 22 pulau di Sumenep, hingga pemberian air bersih.
Kemudian, Khofifah juga memamerkan prestasinya selama kepemimpinannya di periode pertama, yakni terkait pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, mendapatkan 738 penghargaan, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT

Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans)

Calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini (kiri) dan Zahrul Azhar Asumta (kanan) menyapa pendukungnya saat debat kedua Pilkada Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/11/2024). Foto: Moch Asim/ANTARA FOTO
Terakhir, pasangan nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta merupakan pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung Partai Hanura.
Risma sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dua periode yakni tahun 2010-2015 dan 2016-2020. Setelah itu, ia menjabat sebagai Menteri Sosial RI hingga 2024 dan memutuskan untuk maju di Pilgub Jatim.
Sedangkan Gus Hans pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (KLKKNU) Jawa Timur periode 2014-2018. Ia juga pernah menjadi juru bicara pemenangan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak pada tahun 2018.
Risma mengaku telah berkeliling hampir di seluruh daerah di Jawa Timur selama masa kampanye 60 hari.
Saat berkeliling, ia menerima banyak keluhan dan masukan dari masyarakat Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
"Yang pertama, soal pertanian hampir semua wilayah ngeluh, kedua nelayan di mana mereka sampai sering terbelit utang karena mereka ketika mau berlayar mereka harus utang dulu, jadi menurut saya ini dasar sekali," ucapnya.
Kemudian, Risma juga menerima keluhan dari masyarakat terkait dengan pendidikan di Jawa Timur.
"Masalah pendidikan, di mana di beberapa daerah banyak sekali yang mengeluh soal ijazah-ijazah yang ditahan dan biaya pendidikan," ungkapnya.
"Sehingga banyak sekali di antara mereka yang tidak sekolah, ada yang kemudian mereka menyekolahkan terpisah jauh antara orang tua dan anak. Karena dipondokkan karena ketidak mampuan membayar sekolah untuk mereka," lanjutnya.
Lalu juga terkait dengan permasalahan banjir dan kekeringan di beberapa wilayah di Jawa Timur yang belum teratasi.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah fenomena yang ambivalen, di mana saat musim hujan mereka banjir, namun di suatu (masa) tempat mereka juga kekeringan. Jadi ini menurut saya ada sesuatu manajemen yang harus diperbaiki soal infrastruktur pengelolaan air," terangnya.
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans menghadiri rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut Pilgub Jatim 2024 di Hotel Mercure, Surabaya, Senin (23/9/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Selain itu, Risma mendapatkan keluhan masyarakat soal pengelolaan transportasi di sejumlah wilayah.
"Di beberapa jalur tertentu itu bahkan saya sampai bingung. Dikatakan warga Situbondo, kami ini macet sekali dan secara teori ini aneh sekali. Kemudian di sisi lain itu ada di jalur Gresik-Lamongan-Tuban itu hampir setiap hari ada kecelakaan," jelasnya.
"Sampai yang luar biasa, semua sopir truk ini menyediakan ambulans sendiri yang dikelola oleh kelompok mereka sendiri saat terjadi kecelakaan.," tambah dia.
Tak hanya itu, Risma juga menjanjikan program sekolah gratis. Hal itu karena dirinya sering mendapat keluhan dari masyarakat yang kesulitan membayar biaya sekolah selama menjabat sebagai Menteri Sosial.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dirinya akan mengatur daya tampung sekolah. Hal ini agar semua anak di Jawa Timur bisa bersekolah.
Kemudian, pada saat debat Pilgub Jatim, Risma juga menyinggung soal Madura, yang mana beberapa titik masih kekurangan air, kurangnya pengolahan garam, hingga permasalahan Pekerja Migran Ilegal (PMI) yang masih tinggi.
Lalu, ia juga menawarkan pemberian layanan yang lebih dekat dengan masyarakat Jawa Timur terkait tata kelola yang akuntabel, transparan, dan partisipatif. Ia akan menyiapkan teknologi informasi untuk melayani masyarakat Jawa Timur hingga ke desa yang bisa langsung diakses.
Selanjutnya, di debat Pilgub Jatim, Risma menyoroti soal data angka pengangguran di Jawa Timur khususnya dari SMK masih tinggi.
"Jadi pernahkah kita melihat data bahwa yang anak SMK, lulusan SMK swasta lah, yang mereka banyak menganggur kenapa karena mereka tidak punya fasilitas untuk uji lab," katanya di debat kedua Pilgub Jatim, Minggu (3/11).
ADVERTISEMENT