Pilkada Mahal, Golkar Kaji Sistem Pemilu Baru: Sudah Jadi Kegalauan Bersama

13 Desember 2024 1:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pilkada Foto: Embong Salampessy/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pilkada Foto: Embong Salampessy/Antara
ADVERTISEMENT
Sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) menjadi salah satu topik pembahasan dalam perayaan HUT Golkar ke-50. Pilkada ini dinilai memakan biaya tinggi dan dinilai tidak efisien.
ADVERTISEMENT
“Bukan hanya pada aspek penyelenggaraannya saja, tetapi pada pembiayaan calon-calonnya,” kata Sekjen Golkar, Sarmuji, kepada wartawan di SICC Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12).
“Artinya sebenarnya ini sudah menjadi kegalauan bersama kerisauaun bersama,” lanjutnya.
Sarmuji menambahkan, yang merasakan hal tersebut sebetulnya bukan hanya Golkar, tapi juga parpol-parpol lainnya. Ia menyebut, Golkar sudah melakukan kajian terhadap sistem Pilkada.
“Mungkin butuh beberapa waktu. Kita menyusun argumentasi, butuh menyusun reviewnya, kesimpulannya seperti apa, nanti kita tunggu hasil kajiannya,” ungkapnya.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan sambutan pada perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Kamis (12/12/2024). Foto: Golkar
Sebelumnya, pada sambutan Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa perlu adanya formulasi dalam sistem Pilkada.
Kemudian, Presiden Prabowo yang hadir dalam acara tersebut juga menanggapi pernyataan Bahlil itu dalam sambutannya.
"Saya sangat tertarik pemikiran Ketum Golkar, menurut saya hari ini yang paling penting yang disampaikan Ketum Golkar tadi, bahwa kita semua merasakan demokrasi yang kita jalankan ada suatu atau ada beberapa hal yang harus kita perbaiki bersama-sama," kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, kita harus perbaiki sistem kita. Dan kita tidak boleh malu untuk mengakui bahwa kemungkinan sistem ini terlalu mahal. betul?" tanya Prabowo dijawab setuju oleh hadirin.
Menurut Prabowo, menang di Pilkada saja ada wajah calon kepala daerah yang lesu. Apalagi yang kalah. Hal itu dikarenakan biaya politik yang tinggi.
"Kita harus berani mengoreksi diri karena itu saya hargai bahwa ketum saudara (Bahlil) itu jeli, itu saya katakan beliau itu cerdas. Makanya nanti anak-anak Indonesia harus banyak makan ikan saudara-saudara?" kata Prabowo.