Pilot-Kopilot Batik Air Tidur, Alvin Lie Minta Aturan Jam Istirahat Dievaluasi

9 Maret 2024 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Alvin Lie Foto: Ainul Qalbi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Alvin Lie Foto: Ainul Qalbi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengamat penerbangan Alvin Lie merespons pilot dan kopilot Batik Air rute Kendari-Jakarta tidur di udara. Menurutnya, insiden seperti ini tidak boleh terjadi.
ADVERTISEMENT
"Seharusnya tidak tidur karena sebelum tugas terbang, pilot itu kan diberi waktu istirahat. Misalnya setelah satu hari terbang, itu harus minimum istirahat 10 jam, baru bertugas lagi," kata Alvin pada Sabtu (9/3).
"Pada praktiknya lebih dari 10 jam baru tugas terbang lagi. Kualitas istirahatnya seperti apa? Maskapai penerbangan pun tidak mungkin mengikuti pergerakan pilot terus kan," imbuhnya.
Pada peristiwa penerbangan Batik Air Kendari-Jakarta, kopilot sebenarnya pihak yang menerbangkan Batik Air. Sebab, dalam perjalanan pilot tidur untuk istirahat.
Namun di atas udara, tiba-tiba kopilot tertidur selama 28 menit. Jadilah dalam posisi ini pesawat mode autopilot.
Menurut Alvin Lie, kelelahan yang dirasakan kopilot karena baru punya bayi kembar harus jadi pertimbangan evaluasi para pemangku kepantingan. Waktu tidur dan kualitasnya harus dijaga melalui perbaikan sistem.
ADVERTISEMENT
"Seperti di Batik Air ternyata kopilotnya, istrinya baru melahirkan 2 bayi kembar. Jadi di tengah-tengah malam pun bergantian dengan istrinya memberikan minum susu, ganti popok, dan sebagainya," kata dia.
"Kalau secara kuantitas waktu istriahatnya cukup tapi kualitasnya kurang, ini yang harus dicari," imbuhnya.
Alvin yakin insiden pilot dan kopilot tidur tidak hanya terjadi di Batik Air. Oleh sebab itu perlu ada solusi melibatkan semua pihak.
"Saya yakin kejadian ini tidak hanya terjadi di Batik ya, sangat mungkin terjadi di lain lain tapi tidak separah di Batik. Maskapai penerbangan, ikatan pilot harus diajak berbicara. Ada baiknya juga melibatkan dokter dokter kesehatan jiwa," tutup dia.
Kemenhub Beri Teguran, Pilot dan Kopilot Disanksi
ADVERTISEMENT
Terkait insiden ini, Kemenhub memberikan teguran keras kepada maskapai Batik Air.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni, mengingatkan bahwa maskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya. Khususnya yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
“Kami akan melakukan investigasi dan review terhadap Night Flight operation di Indonesia terkait dengan Fatigue Risk Management (manajemen risiko atas kelelahan) untuk Batik Air dan juga seluruh operator penerbangan,” papar Kristi, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/3).
Menurut Kristi, kru Batik Air 6723 dalam penerbangan tersebut pun kemudian telah di-grounded untuk investigasi lebih lanjut.