Pilot Susi Air Sudah 9 Bulan Disandera KKB, Apa Kendala Pembebasannya?

9 November 2023 14:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pilot Susi Air Captain Philip Mehrtens masih disandera TPNPB OPM.
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pilot Susi Air Captain Philip Mehrtens masih disandera TPNPB OPM. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sudah 9 bulan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, disandera oleh KKB kelompok Egianus Kogoya. Aparat masih belum bisa membebaskan Philip.
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, kendala yang dihadapi aparat adalah jaminan keamanan Philip yang disandera KKB Egianus Kogoya.
"Kendalanya masalah berkaitan dengan keamanan yang bersangkutan. Kalau kita hitung-hitungannya dengan menggunakan kekuatan itu, ya, nanti bisa selesai. Tapi ada apa itu buntutnya, kan, begitu," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/11).
Moeldoko menyebut, langkah yang terkesan lambat dilakukan aparat dilakukan untuk menghindari semakin besarnya dampak negatif yang muncul.
epala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko dalam Rapat Koordinasi Perencanaan Pengadaan dan Pendanaan Alutsista Strategis (KFX/IFX) Dalam Konteks Kerjasama Indonesia dan Korea Selatan, Senin (2/10) Foto: Dok. Kantor Staf Presiden
"Tapi kalau kita pelan-pelan, risikonya agak lama, tapi buntut negatifnya itu akan lebih sedikit. Itu pilihan-pilihan yang akan diambil," ujarnya.
Meski demikian, Moeldoko mengatakan aparat terus memperkuat komunikasi dengan para tokoh adat hingga tokoh agama di sana.
ADVERTISEMENT
"Tujuannya sekali lagi bahwa kita menginginkan semuanya berjalan tanpa sebuah perkembangan eskalasi yang merugikan. Sehingga kalau istilahnya itu, kita menjumput rambut di tepung itu betul-betul bisa dengan baik. Itu sebenarnya filosofinya di situ," tuturnya.
Ia menegaskan, jika kalkulasi tidak dilakukan dengan baik, maka akan merugikan banyak pihak.
"Tetapi dengan komunikasi, komunikasi yang terbangun dengan berbagai pihak yang dilakukan oleh TNI-Polri ini juga akhirnya akan membatasi ruang gerak itu," pungkasnya.