Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pimpin Upacara HUT ke-76 RI di RS COVID-19, Ganjar Beri Semangat ke Pasien
17 Agustus 2021 12:49 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Upacara HUT ke-76 RI diperingati secara berbeda di Jawa Tengah. Jika tahun-tahun sebelumnya upacara kemerdekaan digelar di Lapangan Simpanglima Semarang secara meriah, tahun ini digelar di RSDC Asrama Haji Donohudan, Boyolali, dengan sangat sederhana.
ADVERTISEMENT
Tak ada pasukan TNI/Polri yang berbaris rapi saat upacara yang digelar pada Selasa (17/8) pagi. Tak ada juga pasukan pelajar yang biasanya hadir menggunakan seragam berwarna-warni. Yang ada hanya barisan pasien COVID-19 , dengan pakaian sehari-hari.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menjadi inspektur upacara juga tampil beda. Ganjar tak mengenakan jas, atau pakaian adat yang biasa digunakan saat memimpin upacara kemerdekaan. Namun kali ini, Ganjar memakai pakaian hazmat lengkap, seperti pakaian yang biasa digunakan nakes menangani COVID-19.
Tak ada yang menyangka, pria yang berdiri sebagai inspektur upacara itu adalah Ganjar. Sebab, seluruh bagian tubuh Ganjar tertutup hazmat. Praktis, hanya bagian mata saja yang terlihat transparan di balik kaca mata yang dikenakan.
ADVERTISEMENT
Hazmat yang dikenakan Ganjar berwarna putih polos. Ia juga memakai kacamata lengkap dengan masker dobel berwarna merah putih. Di bagian bawah, Ganjar mengenakan sepatu boot berwarna oranye.
Seluruh petugas upacara juga semua menerapkan protokol kesehatan ketat. Mereka mengunakan hazmat lengkap, baik petugas pengibar bendera merah putih, pembaca teks UUD 1945, pembaca doa dan lainnya.
"Hari ini saya sengaja ke sini, ingin upacara bersama mereka para penyintas. Saya kira dalam perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus ini, nuansa kesedihan itu masih menggayut di kita semuanya. Makanya saya ingin semua bersemangat, dan tadi kelihatan kawan-kawan para penyintas bersemangat," ucapnya.
Ganjar juga sengaja memakai hazmat saat memimpin upacara hari ini. Tak lain dan tak bukan, Ganjar ingin merasakan bagaimana para nakes berjuang menangani pandemi.
ADVERTISEMENT
"Saya baru pertama kali pakai hazmat. Panas banget ternyata. Saya tidak membayangkan, mereka para nakes yang berjam-jam menggunakan hazmat ini. Saya ingin merasakan bagaimana menjadi mereka," imbuhnya.
Menurutnya, perjuangan para nakes sungguh luar biasa. Mereka harus berjuang menyemangati diri sendiri, merawat pasien dan juga menyemangati para penyintas.
"Sesuatu yang ingin saya rasakan sendiri. Mudah-mudahan kehadiran saya di sini, bisa memberikan semangat bagi para penyintas dan nakes. Mereka bisa juga merayakan kemerdekaan di tempat ini, khususnya para nakes semoga ini bisa memberikan semangat karena mereka bisa tetap upacara kemerdekaan di tempat kerja, di mana mereka tak pernah libur," pungkasnya.
Sementara itu, para penyintas COVID-19 yang sedang isolasi di Donohudan mengaku senang bisa tetap merayakan kemerdekaan meski sedang isolasi. Apalagi, mereka bisa upacara dengan Ganjar.
ADVERTISEMENT
"Enggak nyangka, Pak Ganjar yang jadi pemimpin upacara. Ya seneng ya, karena meski diisolasi, tapi tetap bisa merayakan kemerdekaan," kata Nur Aini (33), salah satu pasien COVID-19.
Nur awalnya tak menyangka, pria yang menjadi inspektur upacara adalah Ganjar. Setelah mendengar sambutannya, Nur langsung paham bahwa itu Ganjar.
"Senang sekali, ternyata pak Ganjar mau hadir. Pakai hazmat karena sesuai protokol kesehatan," ucapnya.
Hal senada disampaikan Agus (40), pasien lainnya. Ia mengaku bersyukur bisa ikut upacara kemerdekaan RI hari ini.
"Alhamdulillah, masih bisa mengikuti meskipun saya sedang diisolasi. Rasanya enggak bisa membayangkan, apalagi Pak Ganjar datang memberikan kami semangat. Ini luar biasa, ini obat yang jauh lebih mujarab dari obat apa pun. Menambah imun kami semakin kuat," ucapnya.
ADVERTISEMENT