PKS Dorong Pria yang Kafir-kafirkan Banser Diproses Hukum

11 Desember 2019 18:42 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PGI pdt Henriete Tabita (empat kiri) dan Presiden PKS Sohibul Iman (tiga kanan) didampingi Sekum PGI Pdt Gomar Gultom (tiga kiri). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PGI pdt Henriete Tabita (empat kiri) dan Presiden PKS Sohibul Iman (tiga kanan) didampingi Sekum PGI Pdt Gomar Gultom (tiga kiri). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Persekusi Banser dikafir-kafirkan dialami dua anggota Banser di Jakarta Selatan, menuai kecaman. Salah satunya dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Ia meminta aparat kepolisian segera menindak pelaku.
ADVERTISEMENT
"Iyalah karena kita negara hukum. Silakan saja kalau itu memang melanggar hukum harus ditindak," kata Sohibul usai bertemu pengurus Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di kantor PGI, Jakarta Pusat, Rabu (11/12).
Menurut Sohibul, sikap pria tersebut mengkafir-kafirkan Banser tidak benar. Menurutnya keimanan orang diukur dari perbuatan bukan sekadar ucapan.
"Saya katakan itu sangat tidak proporsional video itu. Sangat mensimplifikasi. Pertama maksa orang takbir. Kedua ketika orang tidak menyebut takbir disebut kafir. Status kekafiran seseorang bukan terletak pada satu ucapan. Jadi pada perbuatan yang lebih luas," kata Sohibul.
Ia juga menyebut perbuatan itu jangan diulangi kembali. Karena bisa memprovokasi orang lain yang ujungnya akan terjadi perpecahan.
"Janganlah kita main provokasi-provokasi begitu. Saya kira tidak betul itu hal-hal seperti itu. Baiknya kita menciptakan suasana yang adem, jangan menciptakan provokasi kepada siapapun," tutup Sohibul.
ADVERTISEMENT
Moh. Sohibul Iman di konferensi pers Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019, Minggu (14/10/2018). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sebelumnya beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang anggota Banser di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, yang diadang seorang pria berbaju hitam. Saat itu, terjadi cekcok sehingga anggota Banser itu dikafir-kafirkan oleh pria yang mengadangnya.
Terkait hal itu Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait kasus tersebut. Meski begitu, ia belum bisa memberi tahu identitas pelapor itu.
“Iya sudah tadi malam (Selasa) dilaporkan ke Polres (Jakarta Selatan),” ucap Bastoni saat dikonfirmasi, Rabu (11/12).
Namun, Bastoni belum mau mengungkapkan apakah pengaduan ke Polres Jakarta Selatan sifatnya baru konsultasi atau sudah membuat laporan polisi resmi.