Polisi Imbau Pria yang Kafir-kafirkan Anggota Banser Menyerahkan Diri

11 Desember 2019 17:39 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pernyataan pers Kapolres Metro Jakarta Selatan terkait kasus persekusi Banser NU di Jakarta Selatan, Rabu (11/12). Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pernyataan pers Kapolres Metro Jakarta Selatan terkait kasus persekusi Banser NU di Jakarta Selatan, Rabu (11/12). Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi sudah mengantongi identitas pria yang mengkafir-kafirkan dua anggota Banser di pinggir jalan di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Pelaku diketahui berinisial H warga Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
H diminta untuk segera menyerahkan diri ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya ke anggota Banser itu.
“Imbauan (pelaku) untuk segera menyerahkan diri,” ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/12).
Ribuan Banser mengikuti acara 'Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan' di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Bastoni mengatakan, apabila pelaku segera menyerahkan diri maka diharapkan permasalahan ini bisa segera terselesaikan. Bastoni berharap masalah ini jangan sampai membesar hingga terjadi gesekan antarormas.
“Diproses dalam penyelidikan kita, sehingga masalah cepet selesai dan tidak menjadi besar sehingga bisa menjadi dampak konflik antara ormas-ormas yang ada di Jakarta Selatan,” jelasnya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama. Foto: Raga Imam/kumparan
Kasus itu terjadi pada Selasa (10/12) di wilayah Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Dalam video yang viral di media sosial terlihat seorang pria berbaju hitam mengadang dan mengkafir-kafirkan anggota Banser.
ADVERTISEMENT
Diketahui kedua anggota Banser itu bernama Wildan dan Eko. Peristiwa itu terjadi saat Wildan dan Eko dalam perjalanan menuju Ciledug. Di sana ada pengajian yang dihadiri salah satu ulama NU, Gus Muwafiq.
NU dan Banser pun kemudian melaporkan kasus itu ke polisi karena tak ingin kejadian serupa terjadi lagi. Sebab, hal ini menyakiti Banser.