Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
PKS Kritik Pidato Jokowi ke Relawan: Makin Yakin 2019 Ganti Presiden
5 Agustus 2018 13:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tak ingin berkomentar banyak soal pernyataan Joko Widodo di depan para relawannya yang meminta agar tak takut jika ada pihak yang meminta mereka berkelahi dalam kampanye nanti. Namun, Mardani menilai, politikus baiknya memiliki adab dalam berpolitik.
ADVERTISEMENT
"Haknya Pak Jokowi menyemangati relawannya. Tapi dalam politik kita ini kan kumpulan orang yang beradab dan politik itu peperangan tanpa pertumpahan darah," ucap Mardani saat dihubungi kumparan, Minggu (5/8).
Mardani mengatakan, sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, perbedaan adalah hal yang wajar. Justru, semestinya, perbedaan-perbedaan itulah yang harus dihormati dan dihargai.
"Justru karena kita beradab dan berdemokrasi, setajam apapun perbedaan justru indahnya tidak ada kelahi, tidak ada pertumpahan darah. Kalau kami PKS akan selalu jaga adab, jaga politik santun," jelas dia.
Mardani juga menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi terkait langkah apa yang akan dilakukan usai memberikan pidato yang memicu polemik itu. Mardani mengatakan, rakyatlah yang akan menilai bagaimana kualitas Jokowi sebagai capres petahana.
ADVERTISEMENT
"Kalau buat saya terserah mau ditarik (pernyataannya) monggo, enggak juga enggak apa-apa. Tapi publik melihat kualitas beliau. Dan kami makin yakin 2019 ganti presiden. Biar publilk yang menilai," tuturnya.
Pidato Jokowi yang dinilai memicu polemik itu disampaikan di depan ribuan relawannya di SICC Bogor, Sabtu (5/8). Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta agar para relawannya bisa berkampanye dengan damai, namun harus berani jika ada yang mengajak kelahi.
"Lakukan kampanye yang simpatik. Tunjukkan diri kita relawan yang bersahabat dengan semua golongan. Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi.