PKS Minta Latar Belakang Peneliti BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Dicek

25 April 2023 12:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Mardani Ali Sera. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, meminta supaya Andi Pangerang (AP) Hasanuddin dicek latar belakangnya. AP Hasanuddin adalah peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang membuat pernyataan ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
"Pernyataan yang sangat provokatif. Mesti dicek latar belakangnya. Apa bergerak sendiri atau ada desain besarnya," kata Mardani saat dihubungi, Selasa (25/4).
Mardani meminta kepada warga Muhammadiyah agar Andi dimaafkan karena dia sudah menyampaikan permintaan maaf. Namun, dia tetap meminta agar Andi menjawab landasan dari pernyataan yang disampaikannya.
"Kalau sudah minta maaf dan baru sekali melakukan, dimaafkan saja. Tapi mesti dijawab landasan postingan itu apa. Biar kita lihat kasusnya secara utuh," ucapnya.
Lebih jauh, Mardani menilai perbedaan lebaran adalah hal wajar, dan itu akan mendewasakan bangsa Indonesia.
"Muhammadiyah ormas besar dan kontributif. Beda penetapan lebaran hal wajar dan justru mendewasakan," pungkasnya.
Andi Pangerang peneliti BRIN yang ancam bunuh Muhammadiyah. Foto: BRIN
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin yang berkomentar akan membunuh warga Muhammadiyah, mengaku menyesal. Dia sudah menulis permintaan maaf.
ADVERTISEMENT
AP Hasanuddin berkomentar terkait perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di unggahan Facebook milik peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin. Saat itu Thomas merespons komentar dari Aflahal Mufadilah. Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023.
"Ya. Sudah tidak taat keputusan pemerintah eh, masih minta difasilitasi tempat salat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas.
AP Hasanuddin yang merupakan junior Thomas merespons:
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian."
ADVERTISEMENT
Kader Muhammadiyah telah melaporkan Thomas dan AP Hasanuddin ke polisi.