PKS Sindir 'Gemoy': Sesuatu yang Tidak Sehat

26 November 2023 12:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Wakil Ketua PKS Sohibul Iman dan Sudirman Said melaksanakan jumpa pers Koalisi Perubahan dukung Anies Baswedan capres 2024  di Resto Mang Engking Sawarna, Senin (30/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua PKS Sohibul Iman dan Sudirman Said melaksanakan jumpa pers Koalisi Perubahan dukung Anies Baswedan capres 2024 di Resto Mang Engking Sawarna, Senin (30/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman menyinggung soal gimmick 'gemoy' yang saat ini diasosiasikan kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Awalnya, ia mengutip pernyataan Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt dalam buku 'How Democracies Die'. Sohibul mengatakan, saat ini demokrasi mati bukan karena kudeta militer.
"Itu sangat sedikit terjadi. Sekarang tapi justru demokrasi mati disebabkan karena adanya pemimpin-pemimpin yang sebelum memimpin, tidak diketahui apa gagasan-gagasannya tentang demokrasi," kata Sohibul dalam sambutannya di acara Kick Off Kampanye Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11).
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat Konsolidasi TKD Prabowo - Gibran Provinsi Jawa Barat di The House Convention Hall, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
Sohibul menegaskan, kondisi seperti itu tidak boleh dibiarkan berangsur-angsur. Oleh karena itu, dia menuturkan PKS telah mempelopori adanya politik gagasan.
"Maka PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak kita harapkan," ujarnya.
Kemudian, ia menyinggung soal situasi politik saat ini. Bahkan, ia menyinggung gimmick 'gemoy' yang saat ini kerap diasosiasikan kepada sosok Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi, persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimmick-nya. Sekarang ada istilah gemoy, santuy, seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy atau gemoy saya nggak tahu juga itu, bib apa bib? Gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," tandas dia.
Baliho gemoy Prabowo-Gibran di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Ahmad Romadoni/kumparan
Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto tampak berbeda di Pilpres keempat yang dia ikuti ini. Setelah dikenal sebagai sosok yang sangat tegas, kini Prabowo justru lekat dengan sebutan gemoy.
Gemoy merupakan istilah yang kerap dipakai oleh anak milenial dan Gen Z untuk menunjukkan sosok yang menggemaskan.
Selama perjalanan Pilpres 2024, Prabowo seperti bertransformasi menjadi sosok yang jenaka. Hampir di setiap kesempatan berjoget atau sekadar menampilkan gerakan pencak silat.
ADVERTISEMENT
Salah satu aksi gemoy yang ramai diperbincangkan di media sosial, yakni saat Prabowo keluar dari acara Rapimnas Partai Gerindra di The Darmawangsa, Senin, 23 Oktober 2023.
Saat itu, dia keluar dari ruangan, sambil melakukan langkah tegap maju dan hormat ke arah wartawan. Tiba-tiba lari kecil seakan meninggalkan wartawan, tapi kembali lagi untuk menjawab pertanyaan wartawan.
Video itu ramai diperbincangkan di media sosial. Warganet kemudian semakin menyebut Prabowo dengan sebutan gemoy.