Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Playboy Akan Kembali Tampilkan Model Telanjang
14 Februari 2017 17:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Playboy kembali pada identitasnya sebagai majalah pengumbar aurat dengan menampilkan lagi model telanjang. Identitas ini kembali setelah perusahaan Playboy menerbitkan bagian muka majalah untuk edisi Maret-April 2017 pada Senin (13/1). Manajemen Playboy merayakannya lewat Twitter dan Facebook dengan tagar #NakedIsNormal.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya selama kurang dari satu tahun Playboy absen menampilkan foto bugil. Sejak Maret 2016, Playboy memutuskan berhenti mempertontonkan wanita telanjang di dalam majalahnya. Mereka berujar bahwa industri porno saat ini telah menyentuh kanal digital, pengguna kini mengakses konten lewat gawai dan komputer.
Mengutip Associated Press, Playboy berniat merevisi kebijakannya karena manajemen percaya bahwa wanita telanjang dada telah menjadi karakter dari majalah yang berumur 63 tahun ini. Playboy banting setir lagi dan kembali memuat konten telanjang untuk edisi bulan Maret 2017.
Kebijakan pelarangan model telanjang sebelumnya digagas oleh mantan CEO Playboy Enterprise Scott Flanders. Saat ini Flanders pindah perusahaan, kebijakan ini dikembalikan oleh Chief Creative Officer Cooper Hefner, putra pendiri Playboy, Hugh Heffner.
ADVERTISEMENT

Cooper Heffner percaya bahwa perusahaan yang dibangun oleh ayahnya tidak bisa dipisahkan dari ketelanjangan.
“Telanjang tidak pernah menjadi masalah dan memang bukan sebuah masalah,” tulis Cooper Hefner yang tahun ini berusia 25 tahun. “Hari ini, kami mengembalikan identitas dan menunjukkan siapa kita.”
“Playboy dan gagasan untuk tidak bugil adalah bentuk kebodohan,” ungkap Samir Husni, profesor ilmu jurnalistik dari Universitas Mississippi. “Mereka akan selalu mendapat citra sebagai majalah porno.”
Saat ini, bugil telah kembali dengan menghadapi banyak tantangan. Playboy masih dalam proses mencari cara untuk memenuhi kebutuhan generasi yang lebih muda yang tumbuh di era digital saat ketelanjangan merupakan sesuatu yang biasa.
“Generasi yang tumbuh dewasa bersama Playboy mulai tergantikan oleh generasi yang lebih muda yaitu milennial dan Playboy harus paham pada keinginan mereka jika ingin terus berkembang,” lanjut Husni.
ADVERTISEMENT