Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PM Anwar Ibrahim Bicara Polemik Gus Miftah vs Tukang Es: Ini Contoh Keangkuhan
5 Desember 2024 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polemik pendakwah yang juga Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, yang menyinggung penjual es teh, Sunhaji, turut menyita perhatian Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, saat berpidato di Kompleks Kementerian Kewangan (Keuangan) Malaysia, Anwar menyinggung polemik tersebut. Di hadapan para pegawai kementerian tersebut, Anwar mengaku heran dengan peristiwa tersebut.
"Viral di media sosial, seorang kiai, Gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual teh. Ada yang nonton? Teman-teman saya dari Indonesia mengirimkaan (cuplikan video) tersebut," kata Anwar dalam tayangan Youtube MalaysiaGazette TV—media lokal Malaysia, dikutip Kamis (5/12).
Dalam ceritanya itu, Anwar tak menyebut nama Miftah, hanya menyebut pendakwah.
Anwar menyebut, Presiden Prabowo telah mengambil sikap tegas atas pernyataan Miftah tersebut hingga akhirnya Miftah meminta maaf.
"Ini pendakwah, dua pendakwah. Dengan ketawa dengan maksud (yang) menghina sekali. Dia menimbulkan kemarahan sehingga Presiden Prabowo Subianto memberikan pernyataan (teguran) yang keras dan akhirnya pendakwah tersebut berkunjung (ke rumah) penjual es (teh) tersebut dan meminta maaf," lanjut Anwar.
Menurut Anwar, sikap Gus Miftah itu adalah contoh keangkuhan yang bisa berasal dari tokoh agama.
ADVERTISEMENT
"Ini contoh bahwa keangkuhan, kesombongan kadang-kadang tidak hanya ada di kalangan orang-orang yang tidak tahu agama," ujar Anwar Ibrahim.
Seperti diberitakan, video Miftah meneriaki Sunhaji goblok viral di medsos. Dalam pengajian Miftah pada 21 November 2024 itu, Sunhaji berjualan es teh di tengah hujan dan berjalan mondar-mandir di antara jemaah pengajian untuk menawarkan dagangannya.
Miftah menyebut apa yang dilakukannya sebagai guyon. Ulama yang di sekitar Miftah juga tertawa ngakak.
Miftah meminta maaf setelah ditegur Partai Gerindra dan Seskab Mayor Teddy.