PM Inggris Jelang Brexit: Ini Adalah Awal Dari Era Baru

31 Januari 2020 9:17 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Inggris sekaligus pemimpin partai Konservatif Boris Johnson berpose dengan tanda "Get Brexit Done" di South Benfleet, Inggris (11/12/2019). Foto: Ben Stansall/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Inggris sekaligus pemimpin partai Konservatif Boris Johnson berpose dengan tanda "Get Brexit Done" di South Benfleet, Inggris (11/12/2019). Foto: Ben Stansall/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Inggris tengah menghitung jam untuk akhirnya benar-benar keluar dari Uni Eropa (UE), atau populer disebut Brexit -- British Exit. Perundingan lebih dari tiga tahun --membuat Perdana Menteri Theresa May mundur-- akhirnya rampung juga. Perdana Menteri saat ini Boris Johnson, menegaskan bahwa ini adalah awal dari era baru Inggris.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah saat-saat ketika fajar menyingsing dan tirai naik untuk sebuah babak baru," kalimat yang akan disampaikan Boris Johnson dalam pidatonya nanti, berdasarkan naskah yang diterima Reuters, Jumat (31/1).
"Ini adalah awal dari era baru," ujar Johnson lagi.
Inggris akan resmi keluar dari Uni Eropa pada pukul 23.00 waktu setempat, Jumat, 31 Januari 2020. Untuk menandai Brexit, Johnson akan menggelar rapat kabinet khusus di Sunderland, kota yang mayoritas warganya memilih pisah dari UE.
Perdana Menteri Inggris sekaligus pemimpin partai Konservatif Boris Johnson berpose dengan tanda "Get Brexit Done" di South Benfleet, Inggris (11/12/2019). Foto: Ben Stansall/Pool via REUTERS
Bendera Union Jack di gedung Dewan Eropa di kota Brussels, akan diturunkan pada pukul 19.00, Jumat waktu Belgia. Nantinya, bendera Inggris itu akan digabung dengan bendera-bendera negara non-UE.
Parlemen Eropa telah berencana meletakkan bendera Inggris di museum Rumah Sejarah Eropa, yang memuat perjalanan sejarah Benua Biru itu sejak Revolusi Prancis 1789.
ADVERTISEMENT
Per Sabtu (1/2), nama Inggris akan dicoret dari Uni Eropa. Namun Inggris masih akan memegang status sebagai anggota Uni Eropa selama perundingan 11 bulan ke depan untuk menentukan cara mereka bekerja sama, terutama soal perdagangan.
PM Inggris Boris Johnson dalam debat Brexit di Parlemen. Foto: Reuters/UK Parliament/Jessica Taylor
Johnson yakin dalam kurang dari setahun, Inggris dan Uni Eropa akan menyepakati kesepakatan dagang "nol tarif, nol kuota".
Inggris telah bergabung dengan Uni Eropa sejak 1973. Kehilangan Inggris, perekonomian Uni Eropa akan berkurang hingga 15 persen. UE juga akan kehilangan negara dengan anggaran militer terbesarnya, dan London sebagai ibu kota keuangan internasional.
Brexit adalah keputusan warga Inggris dalam referendum Juni 2016. Namun perundingan Inggris untuk keluar dari UE tidaklah mudah, bahkan alot di parlemen. Kawan menjadi lawan, membuat May akhirnya memutuskan mundur.
Ilustrasi Brexit Foto: daniel_diaz_bardillo
Salah satu ganjalan terbesar adalah mengatur hubungan dagang dan perbatasan antara Irlandia dan Irlandia utara pasca-Brexit. Johnson yang memimpin Inggris pada Juli 2019 menghapuskan rencana May yang disebut backstop.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan skema backstop, tidak ada pos dan pagar perbatasan antara Irlandia Utara dan Irlandia setelah Brexit. Hal ini diprotes karena dianggap berpotensi mengganggu kedaulatan Inggris sekeluarnya dari Uni Eropa.
Johnson mengganti skema itu dengan memasang perbatasan antara Britania Raya dan Irlandia Utara. Barang-barang yang masuk ke Irlandia Utara dari Britania Raya akan diperiksa dan harus membayar pajak impor Uni Eropa.