PM Inggris Pecat Ketua Partai Konservatif Nadhim Zahawi

30 Januari 2023 4:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nadhim Zahawi. Foto: Niklas HALLE'N / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Nadhim Zahawi. Foto: Niklas HALLE'N / AFP
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak memecat Ketua Partai Konservatif Nadhim Zahawi pada Minggu (29/1).
ADVERTISEMENT
Zahawi dipecat setelah penyelidikan independen menemukan dia melakukan pelanggaran serius karena tidak terbuka tentang pembayaran pajak terhadap dirinya ketika menjabat Menteri Keuangan Inggris.
Sebelumnya, Sunak sempat membela Zahawi. Namun, Sunak memerintahkan penasihat independen untuk menyelidiki Zahawi terkait masalah keterbukaan pajak itu.
"Menyusul selesainya penyelidikan penasihat independen, jelas telah terjadi pelanggaran serius terhadap kode menteri," kata Sunak dalam surat kepada Zahawi dikutip dari Reuters.
"Akibatnya, saya telah memberi tahu Anda tentang keputusan saya untuk mengeluarkan Anda dari posisi Anda di pemerintahan yang mulia," lanjut Sunak dalam suratnya.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadiri acara Welcoming Dinner and Cultural Performance KTT G20 2022 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Selasa (15/11/2022). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Zahawi mengatakan, badan pajak telah memutuskan dia 'ceroboh'. Zahawi tidak sengaja membuat kesalahan membayar pajak lebih sedikit dari jumlah seharusnya. Namun, Zahawi telah membayar denda kepada HMRC.
ADVERTISEMENT
Penasihat independen Sunak, Laurie Magnus, mengatakan Zahawi tidak melapor kepada Sunak saat dirinya sedang diselidiki terkait masalah pajak. Bahkan ketika Sunak mengangkatnya menjadi Ketua Partai Konservatif.
"Saya minta maaf kepada keluarga saya atas kerugian yang telah mereka tanggung," kata Zahawi.
Pemecatan Zahawi menjadi kemunduran bagi Sunak untuk mengatur ulang pemerintahan setelah dilanda kekacauan pada 2022.
Bahkan Wakil Perdana Menteri Dominic Raab saat ini sedang sedang diselidiki terkait dugaan melakukan intimidasi,
Seorang anggota parlemen Konservatif mengatakan, pemecatan Zahawi merupakan keputusan yang tepat. Bahkan Zahawi seharusnya mengundurkan diri untuk menghindari rasa malu.