PM Israel, Benjamin Netanyahu, Didakwa Korupsi

22 November 2019 2:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Foto: REUTERS/Amir Cohen
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Foto: REUTERS/Amir Cohen
ADVERTISEMENT
Jaksa Agung Israel, Avichai Mandelblit, mendakwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serangkaian tuduhan korupsi.
ADVERTISEMENT
Dakwaan tersebut dianggap sejumlah pihak sebagai pukulan telak bagi Netanyahu jelang pembentukan pemerintahan baru Israel. Netanyahu diprediksi tidak akan lagi menjabat sebagai PM meski partainya berhasil mendapat 25 persen suara pada pemilu September 2019 lalu.
Dalam keterangannya, Avichai Mandelblit mengajukan tuntutan terhadap Netanyahu terkait sejumlah pelanggaran seperti suap, penipuan, dan penyalahgunaan kepercayaan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: REUTERS/Gali Tibbon
Kementerian Kehakiman israel menyatakan, salinan putusan dakwaan telah diberikan kepada tim pembela hukum Netanyahu.
"Ini adalah hari berat sekaligus sedih bagi Israel karena pemimpin kami harus didakwa, tapi ini penting untuk menunjukkan bahwa tidak ada orang di Israel yang kedudukannya di atas hukum," jelas Mandelblit, seperti dikutip dari AFP, Jumat (22/11).
"Penegakan hukum bukan opsi. Tidak peduli kalian sayap kanan atau kiri, ini bukan urusan politik," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Mandelblit menegaskan walau sudah didakwa, Netanyahu tetap dianggap tak bersalah hingga vonis nantinya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Foto: REUTERS/Amir Cohen
Sampai saat ini, Netanyahu belum mengeluarkan respons. Kejaksaan Israel berharap Netanyahu dapat merespons dakwaan sesegera mungkin.
Netanyahu merupakan PM Israel dengan masa jabatan terlama. Ia tersandung kasus korupsi karena komunikasinya dengan pemegang saham perusahaan telekomunikasi raksasa Israel, Bazeq, Shaul Elovitch.
Diduga komunikasi dilakukan untuk pencitraan terhadap situs berita kepunyaan Elovitch, Walla!. Hal tersebut ditujukan agar Bazeq mendapat sejumlah keuntungan pribadi.
Seluruh tuduhan dibantah Netanyahu. Ia bahkan telah meminta parlemen Israel, Knesset, memberikan dirinya imunitas.
Dalam UU Israel, meski sudah didakwa Netanyahu tidak mesti mundur. Ia baru diwajibkan meletakkan jabatannya jika sudah divonis bersalah.
Selama hampir setahun, Pemerintahan Israel mengalami kekosongan. Pemilu lalu menempatkan Likud dan penantangnya Partai Blue And White sama-sama mendapat 25 persen suara.
ADVERTISEMENT
Kedua partai itu sampai saat ini masih terlibat negosiasi pembentukan pemerintahan. Netanyahu sempat digadang-gadang akan kembali menduduki kursi PM yang sudah dijabatnya sejak 2009.