Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan pihaknya siap mengirim pasukan Inggris ke Ukraina sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian pasca-perang. Inggris ingin menunjukkan kepada Amerika Serikat bahwa negara-negara Eropa harus memiliki peran dalam perundingan untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Starmer mengatakan dia tidak mengambil keputusan untuk menempatkan pasukan Inggris dalam bahaya dengan mudah, melainkan mengamankan perdamaian abadi di Ukraina sangat penting untuk mencegah Presiden Rusia Vladimir Putin dari agresi lebih lanjut.
"Ketika datang masanya perang Rusia dengan Ukraina berakhir, tidak bisa hanya sampai jeda sementara sebelum Putin menyerang lagi," kata Starmer dalam tulisannya di surat kabar Daily Telegraph, Senin (17/2).
Ini adalah komentar Starmer pertama di mana dia secara eksplisit menyatakan mempertimbangkan menempatkan pasukan perdamaian Inggris di Ukraina.
Dalam artikel itu, Starmer mengatakan tengah bersiap untuk berkontribusi dalam jaminan keamanan bagi Ukraina dengan menempatkan pasukan Inggris di lapangan jika dibutuhkan.
"Saya tidak mengatakannya dengan enteng. Saya merasa sangat bertanggung jawab atas kemungkinan menempatkan prajurit Inggris dalam bahaya," kata Starmer.
ADVERTISEMENT
Starmer rencananya akan hadir pada pembicaraan mengenai perang Ukraina bersama pemimpin Eropa lainnya. Pertemuan yang juga bakal dihadiri Kanselir Jerman Olaf Scholz hingga Sekjen NATO Mark Rutte akan digelar pada Senin (17/2) di Paris.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengejutkan sekutu Eropanya di NATO dan Ukraina minggu lalu ketika dia mengumumkan berbicara lewat sambungan telepon dengan Putin tanpa berkonsultasi dengan mereka dan akan memulai proses perdamaian.
Utusan Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg, kemudian menyarankan agar Ukraina dan pemimpin Eropa lainnya tidak mendapat tempat di kursi negosiasi perdamaian.
Pejabat AS dan Rusia akan bertemu di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang untuk mulai berbicara menghentikan perang Rusia di Ukraina yang telah berjalan hampir 3 tahun.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Starmer sendiri juga sudah dijadwalkan berangkat ke Washington DC. Ia akan memainkan peran unik dalam negosiasi yaitu sebagai jembatan antara Eropa dan AS selama proses perdamaian di Ukraina.
"Kita menghadapi momen yang hanya terjadi satu kali dalam satu generasi untuk keamanan kolektif di benua kita. Ini bukan hanya pertanyaan tentang masa depan Ukraina. Ini adalah masalah eksistensi Eropa secara keseluruhan," kata Starmer.