PM Sunak & Pemimpin Oposisi Starmer Saling Serang di Debat Final Pemilu Inggris

27 Juni 2024 12:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin oposisi Partai Buruh Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengambil bagian dalam Debat Perdana Menteri BBC, di Nottingham, Inggris, Rabu (26/6/2024). Foto: Phil Noble/Pool via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin oposisi Partai Buruh Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengambil bagian dalam Debat Perdana Menteri BBC, di Nottingham, Inggris, Rabu (26/6/2024). Foto: Phil Noble/Pool via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan pemimpin oposisi Partai Buruh Keir Starmer saling berhadapan dalam debat terakhir pemilu Inggris, Rabu (26/6) malam. Keduanya melancarkan serangan yang sangat pribadi terhadap kredibilitas mereka dan partainya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, PM Sunak menuduh Starmer tidak berterus terang kepada negaranya mengenai migrasi, pajak, dan hak-hak perempuan.
Ia mendesak para pemilih untuk tidak menyerahkan nasibnya kepada Partai Buruh.
Pemimpin oposisi Partai Buruh Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dalam Debat Perdana Menteri BBC, di Nottingham, Inggris, Rabu (26/6/2024). Foto: Phil Noble/Pool via Reuters
Starmer menjawab, Sunak terlalu kaya untuk memahami kekhawatiran kebanyakan warga Inggris.
Sunak adalah orang terkaya ke-222 di Inggris, kekayaannya melampaui Raja Charles III.

Perdebatan Imbang

Dikutip dari Reuters, jajak pendapat singkat YouGov menunjukkan bahwa perdebatan tersebut berjalan imbang, dengan perolehan keduanya sebesar 50 persen.
Mengenai imigrasi, Sunak menolak argumen Starmer bahwa ia akan memulangkan migran ke negara asal mereka.
"Apakah dia akan duduk bersama Ayatullah Iran? Apakah anda akan mencoba dan melakukan kesepakatan dengan Taliban? Itu benar-benar tidak masuk akal. Anda menganggap orang bodoh," Sunak menyerang Starmer, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Pemilihan akan berlangsung pekan depan, pada 4 Juli. Saat ini Partai Konservatif pimpinan Sunak tertinggal sekitar 20 poin dari Partai Buruh dalam jajak pendapat.
Pemimpin oposisi Partai Buruh Inggris Keir Starmer berbicara dalam Debat Perdana Menteri BBC, di Nottingham, Inggris, Rabu (26/6/2024). Foto: Phil Noble/Pool via Reuters
Jajak pendapat menunjukkan bahwa Starmer dari Partai Buruh akan memenangkan pemilu, mengakhiri 14 tahun kekuasaan Konservatif.
Kedua pemimpin telah bertemu di beberapa debat atau sesi publik dengan para pemilih.
Starmer berargumen bahwa negaranya sudah kelelahan setelah 14 tahun kekacauan akibat Partai Konservatif. Ia mengeklaim akan lebih memahami tantangan yang dihadapi banyak keluarga di bawah melonjaknya inflasi dan krisis biaya hidup.
“Salah satu masalah yang kita hadapi dengan perdana menteri ini adalah bahwa dunia tempat tinggalnya berjarak jutaan mil jauhnya dari dunia tempat tinggal individu di seluruh negeri, dunia usaha, dan keluarga yang mereka coba dukung,” katanya.
ADVERTISEMENT

Kritik untuk Kedua Kandidat

Pemimpin oposisi Partai Buruh Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dalam Debat Perdana Menteri BBC, di Nottingham, Inggris, Rabu (26/6/2024). Foto: Phil Noble/Pool via Reuters
Kampanye Sunak mengalami kesulitan sejak awal. Dia sempat dikritik habis-habisan karena gagal menghadiri acara peringatan D-Day. Politikus keturunan India ini juga harus menghadapi skandal setelah lima pejabat partainya diselidiki terkait kasus taruhan.
Di sisi lain, Starmer juga menghadapi kritik di acara-acara publik. Para pemilih menuduhnya terlalu berpegang teguh pada teori dan bertindak seperti robot.
Ia juga dianggap gagal memberikan informasi tentang bagaimana akan mendanai berbagai perbaikan layanan publik.
Salah satu penanya dalam debat malam itu, Robert, tampaknya mewakili sebagian besar penonton saat mengutarakan pernyataannya.
“Apakah kalian berdua benar-benar yang terbaik untuk menjadi perdana menteri berikutnya di negara besar kita?” katanya, disambut tepuk tangan meriah.
ADVERTISEMENT
Dia kemudian mengatakan kepada BBC masih belum memutuskan siapa yang akan dipilih dalam pemilu pekan depan.