Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tim Polairud Mabes Polri bersama Pertamina berhasil menggagalkan upaya tindak pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Fuel Terminal (FT) Tuban.
ADVERTISEMENT
Kesigapan ini berhasil menghentikan modus operandi pencurian BBM sebagai bentuk kejahatan yang berdampak pada kerugian negara.
Sebagai salah satu sarana prasarana distribusi BBM di wilayah operasional Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, FT Tuban memiliki peran strategis dalam mata rantai distribusi BBM.
Status keamanan FT Tuban dan seluruh sarana distribusi energi yang ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional (OBVITNAS) mendapatkan perhatian khusus dari aparat penegak hukum.
Hal ini ditunjukkan dengan kesigapan Tim Polairud Mabes Polri dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pelaku tindak pencurian BBM yang terjadi di FT Tuban, yang terjadi Minggu (14/3) sekitar pukul 00.30 WIB.
Sebanyak 10 orang pelaku pencurian berhasil diamankan dengan barang bukti kapal MT Putra Harapan yang digunakan untuk menampung BBM jenis solar yang dicuri oleh para tersangka.
ADVERTISEMENT
Executive General Manager (EGM) Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, C.D. Sasongko menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesigapan Polairud dalam mengamankan BBM yang dikelola Pertamina.
"Dengan upaya cepat yang dilakukan, tindak pencurian yang mengganggu stabilitas dan keamanan OBVITNAS dapat digagalkan. Kami memberikan apresiasi yang tinggi bagi Tim Polairud Mabes Polri dengan keamanan OBVITNAS yang mendapat perhatian khusus seperti ini, maka kami dapat fokus melakukan distribusi energi dan melayani kebutuhan masyarakat," ujar Sasongko dalam keterangan tertulis, Rabu (17/3).
Ketua Tim Polairud Mabes Polri Kombes Pol Yuldi mengatakan, modus kegiatan pencurian tersebut sudah direncanakan sebelumnya.
"Tim Polairud Mabes Polri mengikuti gerak-gerik kegiatan para tersangka selama kurang lebih 2 bulan, dan akhirnya dapat dilakukan OTT. Dengan upaya ini kami dapat menghentikan tindak kejahatan yang berdampak pada kerugian negara," ujar Yuldi.
ADVERTISEMENT
Pertamina akan terus berkoordinasi dengan Polairud untuk mendukung proses penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut tindak pidana pencurian BBM ini.
"Ke depannya kami juga berharap peran serta aktif berbagai instansi dan masyarakat untuk turut serta mendukung operasional pelayanan kami dengan cara menghubungi Pertamina Call Center di nomor 135, jika menemukan hal-hal yang mencurigakan dan berpotensi menimbulkan gangguan keamanan yang bisa berdampak pada layanan distribusi energi bagi masyarakat," tutup Sasongko.