news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polda Jateng Rampungkan Pemusnahan Sisa Amunisi di Mako Brimob

26 September 2019 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom temuan dari masyarakat, setelah terjadinya ledakan di gudang tersebut, di kompleks Markas Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). Foto: ANTARA/R. Rekotomo
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom temuan dari masyarakat, setelah terjadinya ledakan di gudang tersebut, di kompleks Markas Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). Foto: ANTARA/R. Rekotomo
ADVERTISEMENT
Pemusnahan bahan peledak (Handak) yang berada di Mako Brimob Srondol, Semarang, pascaledakan pada 14 September lalu sudah rampung. Polda Jawa Tengah, kini sedang memproses pemusnahan handak yang ada di lima tempat penyimpanan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Yang meledak di Srondol sudah selesai semua. Ada 40, 24 meledak, sisanya (16) sudah, masih ada 6 tempat lagi (termasuk Mako Brimob)," ungkap Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis (26/9).
Namun, Rycko enggan membeberkan detail lokasi penyimpanan handak tersebut. Rycko hanya menjelaskan, total tempat penyimpanan handak ada 6 tempat.
"Di Polda Jateng ada 6 tempat penyimpanan, yang di Srondol kan sudah selesai semua, 3 di Polres kemudian sisa 2 di Batalyon Brimob," jelasnya.
Sementara, proses pemusnahan atau disposal di tempat penyimpanan lainnya masih harus melewati serangkaian prosedur. Salah satunya pengajuan anggaran yang sudah disupervisi oleh korps Brimob.
"(Prosesnya) Perlu waktu, pertama pengadaan bahan peledak, kita tidak simpan stok karena bahaya. Bahan peledaknya harus dinilai kemampuannya, jangan sampai diledakkan tidak meledak malah mental ke rumah penduduk, cilaka. Ada penilaian dari tim ahli di jibom," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ditanya soal perkembangan olah TKP di Gudang Penyimpanan Handak Temuan Mako Brimob Srondol yang meledak 14 September lalu, Rycko mengaku belum mendapat laporan terbaru.
"Perkembangan di mako Brimob belum dapat laporan dari manajer olah TKP. Saya masih menunggu hasilnya," ungkapnya.