Polda Metro Libatkan Labfor Polri Cek Benda Diduga Bom yang Meledak di Setiabudi

18 Oktober 2023 22:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Gegana memasang garis pembatas area berbahaya saat pemeriksaan sumber ledakan dari sebuah proyek pembangunan rumah di Setiabudi, Jakarta, Rabu (18/10/2023). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Gegana memasang garis pembatas area berbahaya saat pemeriksaan sumber ledakan dari sebuah proyek pembangunan rumah di Setiabudi, Jakarta, Rabu (18/10/2023). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kasus ledakan benda diduga bom yang terjadi di rumah warga di Setiabudi, Jakarta Selatan, kini tengah diselidiki Polda Metro Jaya. Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan pihaknya melibatkan Laboratorium Forensik untuk menyelidiki sumber ledakan.
ADVERTISEMENT
"Kita melaksanakan penyelidikan secara induktif sekali kami menerapkan kolaborasi intraprofesi, kami menghadirkan dalam hal ini dari Labfor Bareskrim Polri, bidang balistik metologi forensik, kemudian juga kedokteran forensik, kemudian dari INAFIS, Tim Penjinak Bom Gegana Polda Metro Jaya," tutur Hengki di lokasi ledakan, Rabu (18/10).
Hengki menuturkan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga dilakukan oleh penyidik untuk mengungkap kasus itu. Sejumlah barang yang terkait dengan ledakan itu disita polisi untuk diperiksa.
"Kita sudah melaksanakan penyelidikan di TKP bersama-sama, kemudian kita teliti di sini dan kemudian ada beberapa barang yang kita bawa hasil penyelidikan ini," jelas Hengki.
Penyidik juga bekerja sama dengan pihak RS Polri untuk mengumpulkan serpihan ledakan yang ada di tubuh korban. Ledakan tersebut memakan 4 korban, rinciannya 3 orang luka-luka dan 1 tewas.
ADVERTISEMENT
"Setelah ini tim akan bergerak ke RS Kramat Jati, kita akan meneliti bersama kedokteran forensik apakah ada serpihan-serpihan kemudian apakah ada unsur-unsur lain dalam tubuh korban dan kemudian akan diteliti kembali di kedokteran forensik," tutur Hengki.
Dirkrimum Polda Metro Kombes Pol Hengki Haryadi di depan Gedung Ditreskrimum, Jumat (11/8/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
"Jadi sementara belum kita simpulkan, nanti secara bersamaan baik itu kesimpulan dari kedokteran forensik, laboratorium forensik kemudian Jibom akan diskusi di sini, berkolaborasi untuk menyimpulkan apakah jenis bom yang kita temukan ini," pungkasnya.
Ledakan tersebut terjadi pada Rabu (18/10) sekitar pukul 13.45 WIB. Peristiwa berawal saat 4 pekerja melakukan galian fondasi. Salah satu korban berinisial A menemukan benda putih. Ia lalu memukul benda itu dan terjadi ledakan.
A meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara 3 pekerja lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda mengatakan, ledakan diduga berasal dari bom yang dikubur.
"Dugaan sementara bom yang dikubur," kata Syamsul lewat keterangannya.