Polda Metro Periksa Pendeta Gilbert Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama

4 Juli 2024 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dijumpai di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/4). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dijumpai di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/4). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan pendeta Gilbert Lumoindong. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam mengatakan Gilbert sudah diperiksa sebagai terlapor.
ADVERTISEMENT
"Betul terlapor saudara G sudah dilakukan pemeriksaan dalam rangka penyidikan atau interogasi telah dibuatkan berita acara interogasi pada terlapor," kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis (4/7).
Ade tidak mengungkap kapan Gilbert diperiksa. Begitu juga dengan hasil pemeriksaan tersebut.
Namun, menurutnya, saat ini penyidik masih berfokus untuk beberapa berkas perkara yang dilimpahkan dari daerah lain. Sebab saat ini penanganan kasus dugaan penistaan agama yang dilaporkan terhadap Gilbert seluruhnya ditangani Polda Metro Jaya.
"Saat ini penyelidik masih menunggu ada beberapa berkas dari daerah lain yang dilimpahkan, selanjutnya akan dilakukan gelar perkara," ujarnya.

Penjelasan Pendeta Gilbert

Pendeta Gilbert Lumoindong. Foto: https://www.instagram.com/pastorgilbertl
Video khotbah Gilbert Lumoindong ramai beredar di media sosial yang menyinggung soal kewajiban membayar zakat antara umat Islam yang 2,5%.
ADVERTISEMENT
Usai kehebohan itu, Gilbert kemudian berkunjung ke Majelis Ulama Indonesia serta bertemu Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, untuk meminta maaf.
Saat bertemu Jusuf Kalla, Pendeta Gilbert menjelaskan ia sama sekali tak bermaksud mengolok atau menghina umat Islam. Ia menyebut, video yang dipotong itulah yang menimbulkan persepsi publik bahwa ada penistaan terhadap agama Islam.
“Mungkin ada yang melihatnya dengan kacamata yang berbeda. Lalu kemudian, mengedit-edit. Apa tujuannya, ya, buat saya setiap kita hanya Tuhan yang tahu. Tetapi yang pasti bahwa penjelasan itu bukan penjelasan yang lengkap,” jelas Pendeta Gilbert di kediaman JK, Jalan Brawijaya, Senin (15/4).
Gilbert bercerita, ia sudah dekat dengan Islam sejak kecil karena tinggal di dekat masjid. Bahkan saat masih di sekolah dasar, Pendeta Gilbert juga sempat belajar agama Islam.
ADVERTISEMENT
Dalam ceramahnya yang dipotong itu, Pendeta Gilbert sebenarnya sedang menekankan soal cara ibadah umat Muslim sebagai bagian dari autokritik kepada umat Kristen. Salah satunya soal kewajiban umat Islam membayar zakat 2,5%.
“Jadi untuk itu sekali lagi saya minta maaf kegaduhan ini, tapi percayalah kebersamaan Indonesia selalu ada di hati saya dan di hati saya selalu ada persatuan karena dasar khotbahnya kalau didengar hari itu, itu justru tentang kasih, kasihlah sesamamu,” ungkapnya.