Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polemik Gus Miftah soal Dianggap Hina Tukang Es Berujung Minta Maaf
5 Desember 2024 7:41 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Aksi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah saat berdakwah di Magelang menjadi sorotan usai videonya viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam dakwahnya, Gus Miftah dianggap tak memperlakukan seorang tukang es yang berjualan dengan baik. Dalam video tersebut, Gus Miftah bertanya ke tukang es mengenai apakah jualannya sudah laris atau belum.
Pendakwah berusia 43 tahun itu kemudian melontarkan kata-kata kasar kepada tukang es teh yang berjualan di tengah hujan itu.
"Es tehmu sih akeh (masih banyak)? Ya, sana jual gob*ok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir," ujar Gus Miftah dalam video tersebut sambil tertawa. Orang-orang di sekitarnya juga tertawa.
Pernyataan tersebut berujung polemik. Sejumlah pihak turut angkat bicara. Berujung Gus Miftah minta maaf.
Permintaan Maaf
Gus Miftah mendatangi langsung rumah penjual es teh Sunhaji (37) di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/12/2024) pukul 08.00 WIB. Dia datang untuk meminta maaf.
ADVERTISEMENT
"Pokoknya meskipun niatnya bergurau, tapi saya minta maaf," ujar Gus Miftah.
"Iya, saya sudah maafkan semua. Saya tidak menyangka kalau Gus datang ke rumah," ucap Sunhaji.
Gus Miftah juga mengaku telah ditegur Seskab Mayor Teddy.
Habib Zaidan Yahya Juga Minta Maaf
Zaidan Bin Yahya atau yang dikenal dengan Habib Zaidan Bin Yahya juga menyampaikan permintaan maaf. Saat peristiwa terjadi, Yahya duduk di sebelah kiri Gus Miftah.
Dia mengenakan baju berwarna biru tua dan berpeci. Saat Gus Miftah melontarkan ucapan 'gob*ok ke penjual es teh, Zaidan ikut tertawa.
"Saya atas nama pribadi juga meminta maaf kepada Bapak Sunhaji atas diri saya yang ikut tertawa ketika bapak diberikan guyonan yang kurang pas," kata Zaidan di Instastorynya, dikutip Rabu (4/12).
ADVERTISEMENT
"Itu juga kesalahan saya karena ikut tertawa dan saya mengaku salah," imbuhnya.
Menurutnya semua kejadian ini bisa diambil pelajaran. "Insyaallah ada hikmahnya di antara semua ini," ucapnya.
Gus Miftah Akan Bikin Pengajian Bareng Penjual Es Teh
Setelah meminta maaf, Gus Miftah berencana menggelar pengajian yang melibatkan Sunhaji. Ia mengatakan, pengajian itu sebagai wujud syukurnya telah dapat berkomunikasi dengan Sunhaji secara baik.
"19 Desember pengajian di Banyusari, Grabag. Pengajian bersama saya dan Mas Sunhaji," kata Gus Miftah.
"Sebagai tanda syukur kita bahwa alhamdulilah, bisa dikomunikasikan dengan baik sehingga tidak ada miss dan kesalahpahaman di antara kita berdua. Antara saya dan Mas Sunhaji," sambungnya.
Siap Umrahkan Sunhaji dan Keluarga
Gus Miftah juga mengaku siap mengumrahkan Sunhaji beserta keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Kalau soal umrah, Pak Sun mau umrah kan katanya, (yang) mau ngumrahin banyak. Mau diumrahin sama orang lain apa diumrahin sama Abah (Gus Miftah)?" ujar Gus Miftah.
"Lha, beliau ngersake (mau) diumrahin sama Abah saja," sambungnya.
Rencananya, Sunhaji akan umrah bersama istri, ibu mertua, dan dua anaknya.
"Karena beliau pengin diumrahkan sama Abah ya, nanti saya umrahkan," ucapnya.
Respons Istana
Kepala Presidential Communication Office Hasan Nasbi angkat bicara terkait polemik Gus Miftah ini. Ia menyayangkan tindakan yang dilakukan Miftah.
"Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan utusan khusus Presiden Republik Indonesia. Dan perlu kami tekankan di sini bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapa pun. Terhadap rakyat kecil, terhadap pedagang kaki lima, terhadap nelayan, terhadap petani, terhadap siapa pun," kata Hasan melalui keterangan video yang diterima, Rabu (4/12).
ADVERTISEMENT
Hasan mengingatkan kembali pidato Presiden Prabowo yang menekankan rasa hormat kepada seluruh masyarakat yang bekerja keras mencari nafkah halal untuk keluarga mereka. Ia juga menegaskan bahwa Presiden dan jajaran kabinet terus berupaya keras untuk meringankan beban masyarakat kecil.
Sebagai respons atas insiden tersebut, Hasan menuturkan, Presiden Prabowo telah memberikan teguran kepada pihak terkait melalui Sekretaris Kabinet.
"Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin," ucap dia.
Lebih jauh, Hasan menjelaskan, permintaan maaf secara langsung telah disampaikan Miftah kepada Sunhaji di Desa Banyusari, Kecamatan Grabak, Kabupaten Magelang.
"Dan kami juga melihat dalam berbagai video Bapak Sunhaji sudah memberikan maaf beliau. Dan kami berharap silaturahmi bisa kembali terjalin dengan baik, keadaan bisa kembali menjadi baik, dan hubungan kekeluargaan bisa tumbuh di antara mereka berdua," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Kritik dari PKB
Waketum PKB, Jazilul Fawaid menyebut tindakan Gus Miftah tidak mencerminkan karakter dari Presiden Prabowo.
“Tentu kan bertentangan dengan apa yang selama ini menjadi karakter Pak Prabowo yang selalu mengedepankan orang miskin, nggak mau ada kemiskinan, nggak mau ada orang lemah yang tertindas,” kata Jazilul.
“Sementara ada orang dekatnya yang berbeda arah, tentu itu kontradiktif dan pasti akan jadi sorotan,” imbuhnya.
Jazilul menilai tindakan Gus Miftah telah merendahkan Sunhaji.
“Ya mungkin lepas kontrol saja ya, karena Gus Miftah ini kan dikenal kiai yang urakan ya, kiai yang ke tempat-tempat yang apa yang disampaikan memang kurang pantas. Saya yakin Gus Miftah juga tahu itu, tapi mungkin kebablasan saja,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Pesan dari Ketua MUI
Ketua MUI Cholil Nafis sudah mendengar kabar soal polemik Gus Miftah. Dia punya pesan untuk sang penceramah.
"Ya, kita lebih berhati-hati menyampaikan kata-kata di depan umum, khususnya buat penceramah meskipun itu guyonan," pesan Cholil Nafis, Rabu (4/12).