Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Penyebab tewasnya Bripka Matheos de Haan terkuak sudah. Polisi memastikan anggota Satgas Antiteror Polda Metro Jaya tersebut tewas akibat bunuh diri.
ADVERTISEMENT
“Sudah dipastikan meninggal karena bunuh diri. Bunuh diri atau tidak bunuh diri bisa dibuktikan dengan pemeriksaan Gunshot Residue (GSR),” ucap Kabid Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Polri Kombes Pol Ulung Kanjaya, saat dikonfirmasi pada Jumat (4/1).
GSR tersebut berupa jejak mesiu yang ditemukan pada tangan, pakaian, dan sebo (penutup kepala) Matheos. Dari hasil pemeriksaan tersebut, labfor yakin bahwa ia bunuh diri.
“Sudah diuji tembak dan identik. Hasilnya berasal dari pistol itu, pistol itu dia yang pegang. Kan namanya senjata polisi atau tentara itu ada nomor senjata dan kartu identitas. Yang berhak menggunakan itu dia, sebagai pemilik yang dipinjamkan,” imbuh Ulung.
Mengenai belum ditemukanya proyektil, Ulung menjelaskan, bisa saja, proyektil tersebut terpental 3-5 meter dari lokasi ditemukannya Matheos di TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok. Atau, proyektil yang kecil tersebut terinjak oleh beberapa orang yang memadati lokasi saat Matheos ditemukan terkapar.
ADVERTISEMENT
“Memang (tim Penjinak Bom) Jibom enggak ketemu (proyektil). Tapi karena banyak yang terlibat, terus ada yang keinjek sepatunya. Bisa saja orang umum juga ada sebelum ketemu. Enggak masalah selongsong itu enggak ketemu. Yang membuktikan itu pelurunya identik,” tutup Ulung.