Polisi: Daging Babi Berkedok Daging Sapi di Bandung Dijual ke Tukang Bakso

12 Mei 2020 20:12 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi babi di peternakan Foto: AFP/Ina Fassbender
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi babi di peternakan Foto: AFP/Ina Fassbender
ADVERTISEMENT
Tim Satgas Pangan Polresta Bandung membongkar praktik penjualan daging babi yang dibuat seolah menyerupai daging babi. Dalam kasus ini, ada empat orang yang ditangkap. Mereka adalah Paino, Suyadi, Andri Sudrajat, dan Asep Rahmat. Paino dan Suyadi perannya sebagai inisiator. Mereka menjadikan rumah kontrakannya di Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung sebagai tempat pengolahan daging babi. Kemudian Andri Sudrajat dan Asep Rahmat ini perannya adalah sebagai pengecer dari daging yang telah diolah oleh Suyadi dan Paino. Daging babi itu diberikan campuran borak dan didiamkan selama sepekan sehingga menyerupai daging sapi warna dan aromanya. Kapolres Bandung Kombes Hendra Kurniawan mengatakan dari Paino dan Suyadi, daging sapi jadi-jadian itu dijual dengan harga Rp 60 ribu per kilogram. Andri dan Asep kemudian kembali menjual daging babi menyerupai sapi itu ke tukang bakso hingga rumah tangga dengan harga Rp 70 ribu hingga Rp 90 ribu.
Ilustrasi Daging Babi Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Daging Babi Foto: Thinkstock
"Diduga daging telah beredar kepada para pembeli baik rumah tangga maupun para penjual bakso di tiga kecamatan," kata Hendra, Selasa (15/5). Dari pemeriksan yang dilakukan, Hendra mengatakan, Paino dan Suyadi mendapatkan pasokan daging babi dari Solo, Jawa Tengah, dengan harga Rp 45 ribu per kilogram. Mereka telah menjual daging babi yang dibuat seolah daging sapi tersebut selama 1 tahun.
ADVERTISEMENT
"Selama mereka di sini satu tahun, sudah kurang lebih 63 ton, dalam satu minggu itu mereka mendapat kiriman kurang lebih 600 kilogram per minggu dari Solo," kata Hendra. Hendra mengatakan polisi kemudian mengamankan sisa daging babi itu seberat 600 kilogram. "500 kilogram yang masih utuh kita sita dari freezer itu, kemudian yang 100 kilogram, kita sita dari para pengecernya," kata dia.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.