Polisi: Ipda OS Jadi Tersangka Penembakan, Kasus Pembuntutan O Tetap Jalan

7 Desember 2021 16:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan di Polda Metro Jaya, Selasa (7/12). Foto: Nugroho GN/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan di Polda Metro Jaya, Selasa (7/12). Foto: Nugroho GN/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi telah menetapkan Ipda OS sebagai tersangka penembakan di exit Tol Bintaro. Setelah ini, polisi mendalami kasus pembuntutan yang dilaporkan oleh O.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, dalam kasus ini ada dua laporan polisi yang didalami penyidik. Pertama soal penembakan yang dilakukan oleh Ipda OS berujung tewasnya PP.
Kasus kedua, pembuntutan yang dilakukan PP, MA, IM, dan PCM terhadap O. Peristiwa itu pula yang mengawali terjadinya penembakan.
Untuk kasus penembakan, polisi sudah menetapkan Ipda OS sebagai tersangka. Sedangkan, untuk kasus pembuntutan masih didalami.
"Ya karenakan dua-duanya saling lapor. Ada laporan perbuatan yang dilakukan Ipda OS yang mengakibatkan 2 rekan daripada 2 orang yang selamat di mobil Ayla tersebut terluka dan meninggal. Ada laporan dari saudara O yang merasa terancam dengan dibuntuti dari Sentul, Depok sampai dengan TKP akhir di exit tol Bintaro," jelas Zulpan di Polda Metro Jaya, Selasa (7/12).
ADVERTISEMENT
Kasus pembuntutan ini diawali saat O merasa dibuntuti oleh 4 orang yang menyebut diri sebagai wartawan. Mereka membuntuti O karena melihat dia menggunakan mobil bernopol RFJ yang dianggap sebagai pejabat di Jakarta.
Keempatnya melihat O bersama seorang wanita di salah satu hotel di Sentul, lalu diikuti sampai ke Depok. Di sana, O menurunkan wanita itu.
"Mereka beralasan sedang melakukan investigasi," ujar Zulpan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/12). Foto: Jonathan Devin/kumparan
O yang sudah merasa terus dibuntuti oleh keempat orang ini lalu menghubungi Ipda OS. Keduanya memang mengenal secara personal.
Ipda OS yang sedang bertugas di Unit 4 Sat PJR Polda Metro Jaya mengarahkan O ke exit tol Bintaro. Itu juga kantor Ipda OS bertugas.
Tak disangka, peristiwa itu berujung pada penembakan. Ipda OS menembak 2 dari 4 orang yang ada di mobil Ayla yang membuntuti O. PP dan MA kena tembak. PP akhirnya meninggal setelah dirawat di RS Polri.
ADVERTISEMENT